Lihat ke Halaman Asli

Resa Achtasya

Mahasiswa

Perjalanan Awal PKM-PM PROTACTION: Edukasi Seksual Seru Melalui Permainan Interaktif S-Card

Diperbarui: 7 Oktober 2025   13:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: PROTACTION 2025

Jakarta Utara, 2025 – Tim Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-PM) IPB University melalui program PROTACTION (Protect and Action) memulai perjalanan pengabdian mereka di Rumah Belajar Merah Putih, Cilincing, Jakarta Utara, dengan kegiatan Protect Start dan Action Traction yang berfokus pada edukasi seksual anak. Tahap awal program, Protect Start, menjadi langkah penting dalam mengenalkan PROTACTION kepada 15 anak berusia 10–14 tahun yang menjadi sasaran program. Dalam kegiatan ini, tim melakukan pre-test untuk mengukur pemahaman awal anak terkait pola pikir, karakter, dan pengetahuan dasar tentang perlindungan diri. Anak-anak juga diajak berdiskusi ringan untuk mengenal lebih dekat makna “growth mindset” bahwa setiap anak mampu berkembang dan memiliki potensi untuk maju, terlepas dari latar belakang lingkungannya. Setelah sesi pengenalan, kegiatan berlanjut dengan Action Traction, yaitu edukasi seksual berbasis permainan yang dikemas secara interaktif melalui S-CARD (Edukasi seksual berbasis permainan kartu). Permainan ini merupakan hasil karya orisinil tim PROTACTION IPB University yang dikembangkan dengan pendekatan game-based learning. S-CARD menggabungkan konsep permainan UNO dengan elemen truth or dare, namun berfokus pada topik edukasi seksual, batasan diri, dan kepercayaan diri anak dalam mengatakan “tidak” terhadap tindakan yang tidak pantas. Dalam satu sesi permainan, minimal terdiri dari dua anak dan satu pendamping yang memandu jalannya permainan agar tetap kondusif dan edukatif.

 Setiap kartu S-CARD memiliki simbol gender dan warna tertentu yang mewakili tantangan (challenge) atau pertanyaan (question). Saat kartu dimainkan, anak-anak harus menjawab atau memeragakan situasi yang berkaitan dengan kebersihan diri, cara menjaga tubuh, atau bagaimana bersikap ketika menghadapi situasi berisiko. Misalnya, anak diminta untuk “berteriak tegas menolak sentuhan yang tidak pantas” atau “menjelaskan apa yang harus dilakukan jika seseorang membuatnya tidak nyaman.” Metode ini terbukti efektif dalam menumbuhkan keberanian anak untuk mengekspresikan diri dan memahami batas pribadi mereka. “Anak-anak jadi lebih aktif, mereka bisa belajar tanpa merasa digurui,” tutur Nishrina Chilya Farodis, salah satu anggota tim PROTACTION sekaligus fasilitator kegiatan. 

Sumber: PROTACTION 2025

Kegiatan ini juga mencerminkan pendekatan fun learning, di mana pembelajaran disampaikan melalui pengalaman bermain, berdiskusi, dan saling menghargai. Anak-anak tampak antusias dan tertawa bersama selama permainan berlangsung, namun tetap memahami pesan penting di baliknya: setiap anak berhak aman, dihargai, dan dilindungi. Ibu Desi Purwatuning, pendiri Rumah Belajar Merah Putih, mengungkapkan rasa syukurnya atas metode pembelajaran yang inovatif ini. “Selama ini anak-anak belum pernah mendapat edukasi seperti ini. Mereka belajar menjaga diri dengan cara yang menyenangkan dan mudah dipahami,” ujarnya. Melalui tahap awal ini, PROTACTION berhasil menanamkan kesadaran dasar kepada anak-anak bahwa mengenali tubuh, menjaga kebersihan, dan berani menolak tindakan tidak pantas merupakan bentuk tanggung jawab terhadap diri sendiri. Edukasi yang dikemas secara kreatif ini menjadi langkah pertama menuju perubahan mindset dan karakter anak-anak Cilincing agar tumbuh menjadi pribadi yang kuat, berani, dan berintegritas.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline