Lihat ke Halaman Asli

Eksistensi Pramuka bagi Generasi Muda, Masihkah Pramuka Relevan dan Berdampak Nyata?

Diperbarui: 7 Oktober 2025   05:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Gerakan Pramuka merupakan salah satu instrumen pendidikan nonformal yang telah lama menjadi bagian dari sistem pembinaan karakter serta wadah pengembangan generasi muda di Indonesia sejak diresmikan tahun 1961. 

Namun, memasuki abad ke-21 yang ditandai oleh globalisasi, digitalisasi, serta perubahan sosial yang sangat cepat; eksistensi dan relevansi Gerakan Pramuka kembali menjadi pertanyaan krusial: masihkah Pramuka relevan dan berdampak nyata dalam menyiapkan generasi emas 2045?

Sebelumnya penulis telah menyebarkan kuesioner ke siswa-siswi pelajar SMA/sederajat, serta melakukan wawancara kepada pembina dan guru di daerah Solo untuk mendukung bagaimana persepsi masing-masing menanggapi pertanyaan tersebut. 

Persepsi Pelajar Terhadap Kegiatan Pramuka di Sekolah

Hasil analisis kuantitatif terhadap 69 responden menunjukkan bahwa persepsi pelajar terhadap kegiatan Pramuka berada pada kategori cukup positif.. 

Mayoritas responden memiliki pandangan yang serupa terhadap Pramuka dan tidak terdapat kelompok yang jelas menolak ataupun sepenuhnya tidak tertarik. Namun hanya sebagian siswa yang secara konsisten berpartisipasi aktif dalam mengikuti kegiatan  latihan mingguan.

Di sisi lain, komitmen untuk tetap aktif di masa depan memperlihatkan optimisme siswa untuk terlibat dalam kegiatan Pramuka di kemudian hari. Terlihat juga para responden setuju bahwa Pramuka menjadi wadah dalam pembentukan karakter seperti disiplin dan tanggung jawab.

Namun sejauh ini siswa mengungkapkan bahwa mereka menikmati kegiatan yang bersifat kreatif seperti perkemahan dan lomba, namun merasa jenuh jika kegiatan hanya berupa baris-berbaris rutin. 

Hal ini menjelaskan mengapa tingkat partisipasi belum optimal dan menunjukkan perlunya perancangan kegiatan yang lebih variatif dan kontekstual agar mampu meningkatkan keterlibatan siswa. 

Secara teoritis, hasil ini mendukung pendekatan experiential learning, di mana keterlibatan aktif dan pengalaman langsung merupakan kunci terbentuknya pemahaman dan keterampilan karakter yang mendalam. 

Pandangan Pendidik tentang Peran dan Kontribusi Pramuka dalam Pembentukan Karakter

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline