Dari hasil data kuesioner siswa sepakat sepenuhnya bahwa mereka merasakan adanya penguatan karakter melalui kegiatan Pramuka yang mampu mengajarkan tanggung jawab, kejujuran, dan disiplin.Â
Berbeda dengan hasil wawancara kepada guru dan pembina Pramuka, mereka mengungkapkan bahwa meskipun nilai-nilai karakter telah tercantum dalam kurikulum, pelaksanaan kegiatan seringkali tidak konsisten akibat keterbatasan waktu, keterlibatan pembina, serta minimnya inovasi metode penyampaian.
Guru menyatakan bahwa peran Pramuka masih strategis sebagai penguatan pendidikan karakter, namun dibutuhkan model pembinaan yang terstruktur dan menarik agar nilai-nilai seperti disiplin, kerja sama, dan tanggung jawab dapat diinternalisasikan secara efektif.Â
Hasil ini mempertegas pentingnya pembaruan metode pembinaan, misalnya melalui pelatihan pembina, pengembangan modul yang relevan dengan generasi Z, serta penyediaan fasilitas pendukung agar kegiatan dapat berlangsung secara berkesinambungan dan lebih berdampak terhadap perilaku siswa.
Relevansi kegiatan Pramuka di era Sekarang
Sebagian besar siswa masih melihat Pramuka relevan, namun daya tariknya belum mampu menyaingi kegiatan ekstrakurikuler lain seperti OSIS, bela diri, atau seni.Â
Wawancara dengan siswa mengungkapkan bahwa mereka tertarik pada kegiatan yang memberikan peluang berkreasi dan berkompetisi, sehingga Pramuka perlu menawarkan kegiatan yang setara menariknya.
Sebagian kecil pembina menyatakan bahwa Pramuka masih relevan di masa sekarang, namun karena framing terhadap Pramuka itu sendiri sudah tidak terlalu bagus maka minat generasi muda pun menjadi rendah. Sebagian besar menyatakan bahwa Pramuka seharusnya akan selalu relevan karena mengajarkan keterampilan dasar dan pembinaan karakter yang cukup penting.
Guru dan pembina juga menegaskan perlunya transformasi kegiatan Pramuka dengan menambahkan keterampilan abad 21 seperti literasi digital, kepemimpinan berbasis proyek, dan pemecahan masalah sosial berbasis komunitas. Dengan inovasi ini, Pramuka dapat kembali menjadi kegiatan yang diminati dan relevan dengan perkembangan zaman.Â
Pembahasan ini menegaskan bahwa revitalisasi Pramuka harus dilakukan secara sistematis, dengan memperhatikan kebutuhan generasi muda serta integrasi teknologi agar tujuan pendidikan karakter dan persiapan generasi menuju Indonesia Emas 2045 dapat tercapai.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI