Industri pemulihan data terus berkembang seiring dengan kompleksitas teknologi media penyimpanan. Seagate sebagai salah satu produsen hard disk terbesar di dunia, dikenal menghadirkan seri-seri drive dengan proteksi firmware yang sangat ketat. Salah satunya adalah Seagate LM Series, yang juga sering ditemui dalam drive bermerek Western Digital (WD) hasil kerja sama OEM.
Bagi teknisi data recovery, Seagate LM Series sering menjadi "momok" karena tingkat proteksi tinggi pada firmware. Modul-modul tertentu tidak dapat diakses secara langsung, bahkan bisa membuat drive hang jika disentuh sembarangan. Namun, berkat kemajuan alat recovery seperti MRT Ultra, kini ada metode terstruktur yang dapat digunakan untuk membuka kunci firmware drive LM Series.
Artikel ini akan mengupas tuntas bagaimana proses firmware unlocking dilakukan, apa saja risikonya, serta mengapa teknik ini menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam pemulihan data dari drive Seagate LM Series.
Mengapa Firmware Unlocking Penting pada Seagate LM Series
Setiap hard disk modern memiliki dua area utama: user area (tempat data pengguna disimpan) dan system area (SA) yang menyimpan firmware internal. Firmware inilah yang mengatur cara drive beroperasi, mulai dari inisialisasi, manajemen error, hingga penerjemahan sektor data (translator).
Pada Seagate LM Series, firmware dilengkapi proteksi tambahan. Modul-modul penting seperti 3D atau 93 sering kali tidak dapat dibaca secara langsung. Jika dipaksa, drive bisa berhenti merespons atau bahkan gagal booting. Akibatnya, teknisi tidak bisa langsung memperbaiki error translator, kapasitas 0MB, atau masalah lain yang umum terjadi.
Di sinilah firmware unlocking berperan. Dengan membuka kunci firmware, teknisi dapat:
Mengakses modul-modul tersembunyi.
Membuat cadangan (backup) dari firmware penting.
Melakukan modifikasi untuk memperbaiki error.