Lihat ke Halaman Asli

randis ahmad yunus

Universitas Teknologi Digital Bandung

Seberapa Berkualitas Motor Listrik di Mata Konsumen? Ini Kata Manajemen Operasional

Diperbarui: 3 Juni 2025   07:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Otomotif. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Motor listrik kian ramai dibicarakan, tidak hanya sebagai tren teknologi, tetapi juga sebagai simbol kesadaran akan efisiensi energi dan lingkungan. Namun, pernytaan pentingnya: apakah kualitas motor listrik benar-benar memenuhi harapan konsumen Indonesia khususnya di Kota Bandung? dan lebih dalam lagi, bagaimana dunia manajemen operasional melihat dan menilai kualitas itu?

Sebagai konsumen, kita sering mendengar istilah "kualitas produk", tapi tahukah kita bahwa kualitas itu sebenarnya punya banyak dimensi? Dalam dunia industri dan manajemen operasional, kualitas bukan hanya soal awet atau tidaknya suatu barang, tapi juga soal kinerja, fitur, servis, hingga persepsi kita terhadap merek itu sendiri.

Apa Itu Persepsi Konsumen?

Persepsi konsumen merupakan proses psikologis bagaimana kita menyerap, mengolah, dan menilai informasi tentang suatu produk. Artinya, dua orang bisa punya pandangan yang berbeda tentang produk yang sama, tergantung dari pengalaman, informasi, hingga ekspektasi mereka.

Dalam konteks motor listrik, persepsi ini bisa dipengaruhi oleh banyak hal:

  • Seberapa cepat motor melaju di jalan raya

  • Apakah baterainya awet?

  • Mudahkah mencari tempat servisnya?

  • Apakah mereknya cukup terpercaya?

Dimensi-Dimensi Kualitas Menurut Ahli

David Garvin, seorang ahli manajemen kualitas, menyebut ada delapan dimensi kualitas produk yang sering dijadikan acuan. Nah, motor listrik pun bisa dinilai dari delapan dimensi ini:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline