Ia datang menjelang malam,
dengan bentuk yang belum utuh,
cahayanya redup,
seperti luka yang tak ia ceritakan.
Namun tetap menari,
mengajak bintang-bintang,
menghidupkan langit,
agar tak larut dalam sepi.
Dan aku,
duduk memandang,
dengan segala kekurangan,