Lihat ke Halaman Asli

Rahmat Setiadi

Karyawan swasta yang suka nulis dan nonton film

Blink Bikin Blank Berlalu

Diperbarui: 10 Desember 2022   14:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Pribadi

Sudah cukup lama saya tidak pergi dan berlama-lama di toko buku. Dulu jika keluar kota selalu menyempatkan diri untuk mampir ke tempat-tempat penjualan buku, walaupun itu di gelaran-gelaran pinggir jalan. Kita mungkin pernah, setelah sekian lama menyusuri deretan buku-buku tapi tidak membeli satu pun. Atau kita pernah sekali menghampiri tempat langsung membeli buku dan kemudian melupakan deretan penjual buku lainnya untuk kembali pulang.

Kita mungkin sudah memikirkan suatu judul, seorang pengarang, penulis favorit, bahkan sebuah penerbit. Namun tiba-tiba kita membuang semua itu saat melihat sebuah buku.

Bukan tentang cover-nya atau judul, penulis, bahkan terbitan kapan atau penerbitnya, tapi kita tertarik. Dan ternyata kita tidak salah membeli dan membacanya dengan akhir yang puas.

Saya pernah mengalami sebuah tekad untuk membeli buku baru. Untuk ke toko besar seperti Gunung Agung, Gramedia, UD Saudara, Jakbook Pasar Kenari dan lainnya jelas terlalu jauh dan itu biasanya sudah ada persiapan untuk memborong alias perlu budget khusus. Bisa jadi era pasar online, tapi sama saja tentang kebingungannya.

Tapi tekad ini hanya sekadar keinginan kuat yang mengharapkan faktor keberuntungan, mungkin. Dan yang terjadi adalah saya akan mampir jika saya lihat ada penjual buku, di manapun disekitaran tempat saya tinggal.

Kita mudah temui buku-buku yang dijual, di tempat fotocopy, toko penjualan alat olahraga, bahkan toko-toko pakaian, tapi tidak juga saya dapatkan buku yang bisa memenuhi tekad yang saya maksud.

Begitu juga di toko yang bertuliskan nama toko buku, tapi hanya berisi alat tulis kantor, buku-buku pelajaran sekolah, buku-buku bertemakan keagamaan, dikit sekali buku umum, apalagi novel-novel.

Di pasar-pasar malam atau pasar kagetan juga ada penjual buku. Di sini kadang saya bisa dapatkan buku-buku yang tidak umum ( atau saya yang tidak tahu informasinya ).

Dan tekad yang saya maksud entah kenapa saya dapatkan belum lama ini. BLINK Kemampuan berpikir tanpa berpikir, karangan Malcolm Gladwell dengan penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Ketika saya tanyakan harganya pada penjual, dia menjawab; Rp 35. 000, -. 

Saya langsung ambil dan bayar tanpa menawar. Si Abang penjual memandang saya dan saya tanggapi dengan senyum dan sekelebat saya menghindari tatapan keterkejutannya. "Terimakasih, Pak" katanya, yang terdengar berbarengan saya sudah berbalik badan. Saya hanya membatin, " Saya yang lebih layak berterima kasih, tapi memilih tidak membalas dengan harapan balasan datang dari yang lebih layak membalasnya". 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline