Lihat ke Halaman Asli

Pitut Saputra

Freelance Adventure || Pelukis || Penulis || Seniman

Kuliner Legendaris Gempol Pleret Yang Kian Terlupakan

Diperbarui: 12 April 2025   16:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Es Gempol Pleret Yu Mami Delanggu, Klaten)

KLATEN-kompasiana.com
Gempol Pleret adalah kuliner berupa minuman tradisional Indonesia yang berasal dari Jawa. Gempol Pleret dipercaya telah ada sejak era Mataram Islam, dengan bukti tertulis dalam Serat Centhini yang menyebutkan minuman ini sebagai salah satu dari 48 jenis makanan populer pada zaman itu. Salah satu pedagang Gempol Pleret yang masih tersisa di Daerah Delanggu, Klaten Jawa Tengah adalah Stand Gempol Pleret Yu Mami, dikelola oleh Martin Sagita Prihanta dan Istri yang memang dari Kudus, berlokasi di Depan SMPN 1 Delanggu Jalan Eks Pabrik Karung Goni Delanggu (12/04/2025).

Gempol Pleret sudah dikenal sejak era Mataram Islam, yang menunjukkan bahwa minuman ini memiliki sejarah panjang dan kaya. Abad ke -16 hingga ke -17. Keberadaan Gempol Pleret tercatat dalam beberapa sumber, meskipun asal-usul pastinya masih menjadi perdebatan. Kebetulan hari ini kami bisa bertemu langsung jadi bisa panjang lebar bercerita terkait Gempol Pleret, kuliner legendaris yang kini mulai terlupakan.

( Martin Sagita Prihanta sedang mempersiapkan Es Gempol Pleret di stand kuliner Yu Mami Delanggu)


Martin salah seorang pedagang kuliner Gempol Pleret di Delanggu mengatakan "Minuman Tradisional ini memang memiliki sisi historis yang panjang dari jaman-jaman kerajaan dahulu. Bahkan juga Tahun 1814 tercatat dalam Serat Centhini ditulis oleh R. Ng. Soeradipoera, yang mengidentifikasi Gempol Pleret sebagai minuman populer pada masa pemerintahan Pakubuwono V di Keraton Kartasura." terang Martin

Dikatakan "Nama "Gempol" diyakini berasal dari kata "jempol" karena proses pembuatannya yang menggunakan tangan dan ditekan dengan jempol, sedangkan "Pleret" merujuk pada proses memipihkan adonan dalam bahasa Jawa. pembuatannya memang menggunakan tangan dan ditekan dengan jempol, sedangkan "Pleret" merujuk pada proses memipihkan adonan." tuturnya

Martin juga mengatakan Ada beberapa versi tentang asal Daerah Gempol Pleret yakni diantaranya (Blora-Kudus-Soloraya). Namun beberapa sumber memang menyebutkan bahwa Gempol Pleret berasal dari Daerah Jepara dan Solo. Gempol Pleret dari Jepara dan Solo memiliki rasa dan tekstur yang unik, serta proses pembuatan, serta ciri khas yang berbeda-beda." paparnya

"Konon Pada Tahun 1970-an, banyak warga Desa Karangwuni di Sukoharjo yang merantau ke Semarang untuk berdagang Gempol Pleret, sehingga resep minuman ini menyebar dan menjadi populer di Daerah tersebut. Di lain sisi ada juga cerita bahwa sejarah Gempol Pleret ini juga berasal dari Kudus dan Blora." terang Martin.

"Ada juga versi yang menyebutkan bahwa Gempol Pleret berasal dari Polokarto Sukoharjo. Gempol Pleret dari Polokarto Sukoharjo memiliki ciri khas tersendiri dan menjadi salah satu minuman tradisional yang populer di Daerah tersebut." jelasnya.

( Yu Mami Istri Martin yang selalu setia mendampingi berjualan Gempol Pleret)


Lebih lanjut Martin mengatakan "Gempol Pleret kalau di Blitar ciri khasnya di tengah Gempol itu ada semacam cekungan, warnanya juga warna warni kalau Solo Gempol cenderung bulat, warnanya putih dan gurih, biasanya pakai gula aren atau gula Jawa dan santan kelapa, sementara kalau Kudus itu Pleret nya warna pink, paling sirup Gempol nya juga warna warni kalau di Solo warnanya cenderung coklat, kemudian Semarang itu juga putih warna warni Gempol nya karena kiblatnya Kudus, namun pakai gula halus kayak gula donat itu, bukan pakai gula aren atau gula Jawa. Di Jogja juga ada namun namanya bukan Gempol Pleret, melainkan Jenang Pleret terang Martin.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline