Pada hari kelima mata kuliah Dogmatika 5,  kami mempelajari tentang surga dan neraka sebagai bagian penting dari doktrin akhir zaman  membahas surga dan neraka ini sangat mendalam dan menantang karena berbicara tentang dua realitas kekal yang menjadi tujuan akhir dari setiap manusia---surga bagi orang yang diselamatkan, dan neraka bagi mereka yang menolak keselamatan dalam Kristus.
   Dari penjelasan dosen Billy Steven Kaitjily M.Th.  saya memahami bahwa surga bukan sekadar tempat yang indah, tetapi merupakan kehadiran Allah yang kekal, di mana tidak ada lagi dosa, penderitaan, atau kematian. Surga adalah penggenapan janji Allah bagi umat-Nya, tempat di mana orang percaya akan menikmati persekutuan sempurna dengan Tuhan.
  Pemahaman ini membuat saya semakin rindu untuk hidup benar di hadapan Allah, sebab hidup di dunia hanyalah sementara, sedangkan kehidupan kekal di surga adalah tujuan utama orang percaya.
  Sebaliknya, neraka dijelaskan sebagai keadaan keterpisahan total dari Allah, tempat hukuman bagi mereka yang menolak kasih karunia dan hidup dalam dosa tanpa pertobatan.
   Meskipun pembahasan tentang neraka terasa berat, saya menyadari pentingnya topik ini agar setiap orang percaya memahami keseriusan dosa dan kebutuhan mutlak akan keselamatan di dalam Kristus.
   Melalui refleksi ini, saya belajar bahwa doktrin tentang surga dan neraka bukan untuk menakut-nakuti, tetapi untuk menuntun kita agar hidup dengan takut akan Tuhan dan menghargai kasih karunia-Nya. Neraka itu bena ada dan surga itu benar ada. Tapi kalau ada orang bilang dia pernah ke neraka atau pernah ke surga saya pribadi tidak percaya. Jika ada yang berpendapat demikian saya minta ada bukti ayat alkitab bahwa orang bisa jalan-jalan alias refreshing ke surga atau neraka.
  Surga memberi pengharapan, sedangkan neraka memberi peringatan. Keduanya mengingatkan saya untuk tetap setia, bertobat setiap hari, dan menjalani hidup yang berkenan kepada Allah sambil menantikan penggenapan janji-Nya.
    Di surga tidak ada lagi makan minum, kawin mawin, perkelahian dan sebagainya, karena kita sudah di lengkapi tubuh kemuliaan.
 Terima kasih pak dosen pembimbing Tuhan Yesus memberkati kita semua.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI