Bahasa dan budaya merupakan dua aspek yang saling terhubung, dan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Bahasa merupakan alat yang kita manusia gunakan untuk berkomunikasi, dan membuat kita bisa berinteraksi, menyampaikan informasi, perasaan, ataupun ide. Bukan hanya itu, bahasa juga mencerminkan nilai-nilai, cara pandang, dan norma dalam masyarakat .Sedangkan budaya sendiri merupakan cara hidup yang berkembang dan berkelanjutan atau bisa dibilang diwariskan dalam suatu kelompok. Budaya sendiri itu penting karena budaya menjadi identitas suatu bangsa, yang memperkuat persatuan, dan membentuk karakter individu serta masyarakat. Budaya juga tidak dapat berkembang dan diwariskan tanpa adanya peran bahasa, yang dimana bahasa merupakan media penyampaian. Jadi budaya itu memperkaya bahasa dalam bentuk ekspresi, simbol, serta konteks yang bersifat sosial. Hubungan bahasa dan budaya ini saling timbal balik, saling mempengaruhi dan terbentuk secara berkelanjutan. Dalam konteks Indonesia sebagai negara multikultural, hubungan erat antara Bahasa Indonesia dan budaya lokal menjadikan keduanya sebagai kekuatan yang memperkuat identitas nasional kita.
Keterkaitan antara bahasa dan budaya dapat dilihat dari berbagai aspek kehidupan masyarakat. Bahasa sendiri menyimpan nilai-nilai budaya yang dipahami melalui simbol, makna, dan struktur yang berkembang dalam komunitas bahasa tertentu. Sebagaimana dijelaskan dalam artikel Fakultas Pendidikan Bahasa UMY (2024), "bahasa adalah media untuk mentransmisikan budaya". Yang berarti, setiap kali seseorang berbahasa, ia tidak hanya menyampaikan pesan, tetapi juga mewariskan nilai, norma, serta cara pandang yang dimiliki oleh kelompok budayanya. Bahasa menjadi sarana utama bagi pelestarian tradisi dan penguatan identitas budaya dalam kehidupan sehari-hari.
Pengaruh bahasa terhadap budaya juga sangat terpangpang jelas dalam praktik sosial masyarakat. Misalnya dalam upacara adat, tata bahasa yang digunakan untuk mencerminkan sistem nilai, struktur sosial, serta relasi kuasa dalam budaya tersebut. Penggunaan gelar kehormatan, ungkapan simbolik, dan metafora kultural adalah contoh konkret bagaimana bahasa melestarikan dan menampilkan nilai budaya secara hidup. Seperti yang ditegaskan oleh Sumarni (2010), "bahasa merupakan cermin kebudayaan karena di dalam bahasa tercermin segala sesuatu yang ada dalam masyarakat pemilik bahasa tersebut". Jadi dalam hal ini, Bahasa Indonesia tidak hanya menjadi alat komunikasi lintas daerah, melainkan juga sarana tempat budaya-budaya lokal bertemu, berdialog, dan bertransformasi.
Budaya juga turut menentukan perkembangan dan dinamika Bahasa Indonesia. Masuknya istilah dari bahasa daerah maupun asing merupakan wujud nyata bagaimana bahasa merespons perubahan budaya secara adaptif. Misalnya, kata-kata dari dunia teknologi atau bahasa jaman sekarang, makanan tradisional, sampai gaya hidup modern telah menambah kosakata Bahasa Indonesia tanpa menghilangkan asal-usul budayanya. Proses ini menunjukkan bahwa budaya itu adalah kekuatan dinamis yang terus mendorong bahasa untuk berkembang. Dalam hal ini, Bahasa Indonesia bukan sesuatu yang tetap, tetapi terus berkembang, menyesuaikan diri, dan memperluas maknanya mengikuti perubahan budaya masyarakat.
Dari hubungan yang saling menguatkan ini, jelas bahwa Bahasa Indonesia dan budaya tidak hanya saling mempengaruhi, tetapi juga saling memperkaya. Keduanya menciptakan sistem budaya yang kuat sebagai ciri khas bangsa di tengah arus globalisasi. Menjaga Bahasa Indonesia berarti ikut melestarikan budaya bangsa. Sebaliknya, merawat budaya lokal juga memperkuat Bahasa Indonesia sebagai bagian dari warisan bersama. Oleh karena itu, sebagai generasi penerus, kita memiliki tanggung jawab untuk menjaga, mengembangkan, dan memajukan keduanya sebagai bentuk cinta terhadap jati diri bangsa kita, Indonesia.
Daftar Pustaka:
Fakultas Pendidikan Bahasa UMY. (2024). Bahasa dan Budaya: Keterkaitan yang Tak Terpisahkan. Diakses dari https://fpb.umy.ac.id/bahasa-dan-budaya-keterkaitan-yang-tak-terpisahkan/
Munawaroh, Siti. (2021). Bahasa sebagai Cermin Kebudayaan. Diakses dari https://scispace.com/pdf/bahasa-sebagai-cermin-kebudayaan-n4mm34j90a.pdf
Sumarni. (2010). Bahasa Sebagai Cermin Budaya. Diakses dari https://sumsel.kemenag.go.id/files/sumsel/file/file/TULISAN/tdga1335500676.pdf
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI