Lihat ke Halaman Asli

Meninjau Kembali Motif Bunuh Diri: Perspektif Psikologi dan Sosial

Diperbarui: 19 September 2023   21:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Data berdasarkan wonderlist.com

Pemberitaan terkait kasus bunuh diri masih sering beredar diberbagai media. Menurut World Healt Organization (WHO) diperkirakan setiap tahunnya 800.000 orang meninggal dunia akibat bunuh diri. WHO mengatakan bahwa kasus bunuh diri termasuk 20 penyebab kematian di dunia.

Berdasarkan data yang dilansir pada laman Wonderlist.com 10 Negara dengan kasus bunuh diri tertinggi di dunia pada tahun 2023:

Bagaimana dengan keadaan kasus bunuh diri di Indonesia?

The Indonesian National Representatif of International Association for Suicide Prevention (IASP) memaparkan bahwa sejak tahun 2003 Indonesia sudah berada di zona merah rawan upaya tindakan bunuh diri. Rentang usia bunuh diri berada di tataran remaja hingga dewasa awal, itu artinya ada dalam rentang usia sekolah dan usia produktif (antara usia 15-29 tahun).

Berdasarkan data terbaru yang dihimpun oleh Polri, terdapat 663 kasus bunuh diri di Indonesia dalam rentang waktu Januari-Juli 2023. Angka tersebut mengalami kenaikan sebesar 36,4% jika dibandingkan tahun 2021, yaitu sebanyak 486 kasus.

Lalu apa yang menyebabkan atau mendorong seseorang nekat melakukan percobaan bunuh diri?

Motif Bunuh Diri Menurut Perspektif Sosiologi

Emile Durkheim seorang sosiolog asal Prancis yang pertama kali mengemukakan hasil kajiannya mengenai fenomena bunuh diri dalam ranah sosiologi, menurutnya bunuh diri yang dilakukan oleh individu disebabkan oleh faktor kuat atau lemahnya integrasi sosial dalam masyarakat.

Hipotesis Durkheim tentang fenomena bunuh diri bukan semata-mata dorongan psikis yang bersifat individual, melainkan dipengaruhi oleh dinamika lingkungan sosial individu. Durkheim mengkategorikan fenomena bunuh diri kedalam tiga jenis yaitu bunuh diri egoistis, bunuh diri alturis, dan bunuh diri anomis.

Sebagaimana yang telah dipaparkan diatas bahwa menurut Durkheim bahwa penyebab bunuh diri disebabkan oleh faktor kuat atau lemahnya integrasi sosial dalam masyarakat. Terdapat dua hal penyebab bunuh diri menurut pandangan sosiologi:

  • Inegrasi Sosial Lemah

Individu yang hidup ditengah masyarakat dengan integrasi sosial yang lemah menyebabkan setiap individu menanggung beban hidup seorang diri, tanpa ada teman atau seseorang yang dapat dijadikan tempat untuk berbagi keluh kesah yang sedang dialami. Oleh karena itu seseorang yang hidup ditengah masyarakat dengan integrasi sosial lemah akan cepat stress dan kemungkinan dapat dengan mudah mengambil keputusan untuk bunuh diri.

  • Integrasi Sosial Kuat
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline