Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah Tingkat SMP dilaksanakan selama lima hari mulai dari Hari senin- Jumat dari tanggal 14-18 Juli tahun 2025. Agenda rutin ini semakin mudah dengan adaya panduan pelaksanna MPLS tahun pelajaran 2025-2026. MPLS Ramah ini berisikan kegiatan wajib dan kegiatan pilihan.
Materi wajib yang perlu di berikan pada saat MPLS adalah materi Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, Pertemuan Pagi Ceria, Pengenalan Profil Kelulusan, Pencegahan Kekerasan, Napza dan Pencegahan Judi Online. Adapun kegiatan pilihan adalah perihal Pencegahan Isu Pornografi dan Pencegahan Isu Perkawinan Anak. Hal ini diberikan pada masa pengenalan lingkungan sekolah untuk memberikan edukasi sejak dini bahwasanya hal tersebut berdampak luar biasa bagi psikologi dan kesehatan anak remaja.
Kegiatan yang ada pada saat masa pengenalan lingkuagan sekolah selain kegiatan di atas ada juga tentang pengenalan Ko kurikuler, dan Ektra kurikuler. Ko kurikuler sebagai kegiatan diluar jam pelajaran tatap muka yang dilaksanakan di sekolah atau luar sekolah untuk memperluas wawasan atau kemampuan yang telah dipelajari dari berbagai mata pelajaran ( Suryosubroto). KoKurikuler SMPN 5 Cikupa salah satunya adalah melakukan daur ulang sampah keluarga atau sampah rumah tangga. Disini peserta didik diedukasi tentang bagaimana cara pemilahan dan pengelolaan sampah keluarga. Hal ini bertujuan agar peserta didik SMPN 5 Cikupa memliki karakter peduli lingkungan yang goalnya adalah menjaga bumi dari kerusakan sampah. Sebagaimana kita ketahui penghasil sampah terbanyak selain pasar ,sekolah adalah keluarga ( Rumah Tangga). Hampir setiap hari rumahtangga memproduksi sampah. Jika sampah ini tidak terkelola dengan baik maka sampah ini di buang di jalan raya dan ditempat lain yang biasa di tumpuk sampah. Bukti nyata bisa dilihat dipinggir jalan Raya Serang didepan SPBU Bojong dan sepanjang jembatan PT. Surya TOTO.
SMP N 5 Cikupa dalam hal ini concern pada pengelolaan sampah dan pemilahan sampah keluarga. Selain dari pada itu SMP N 5 Cikupa concern pada kegiatan literasi yang mana peserta didik dibiasakan membaca buku wajib yang sudah di sosialisasikan sekolah dan ada waktu tertentu dimana peserta didik menulis cerpen hasil karya mereka sendiri. Literasi sekolah terintegrasi dengan literasi lingkungan. Hal ini merupakan implentasi dari Gerakan tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat.
Tujuh kebiasaan tersebut antara lain bangun pagi beribadah,berolahraga,makan sehat dan bergizi, gemar belajar,bermasyarakat dan tidur lebih cepat. Literasi membaca sejalan dengan gemar belajar dan memilah sampah sejalan dengan bermasyarakat . Peserta didik merupakan masyarakat sekolah di sekolah dan merupakan warga dilingkungan tempat mereka berdomisili.
Tanpa disadari pemilahan sampah ini merupakan life skill dalam pengelolaan lingkungan dan pengelolaan keuangan. Sampah yang dipilah dan dibersihkan di kumpulkan di BANK Sampah dan ditimbang akan menjadi berlian berharga buat siswa. Cara yang dilakukan adalah dengan menghimbau pada peserta didik untuk mengumpulkan sampah mereka dari rumah dan dibawa kesekolah. Sampah yang dibawa adalah sampah dalam kondisi bersih,tidak ada merk dan di simpan di BANK sampah . Nama BANK Sampah SMPN 5 adalah" Lima Jaga Bumi ". Bank Sampah ini tentunya ada yang mengurusnya dan pastinya ada pengurus agar terkelola dengan baik. Setelah terkumpul sampah maka pengurus akan menimbang dan mengangkut sampah tersebut dan dapatlah berkah dari sampah Alhamdulillah
dokpri
dokpri
dokpri
dokpri