Daun tak meminta pada akar untuk terburu-buru mengirimkan zat hara yang diserap sebagai bahan dasar proses fotosintesanya.
Putik juga tidak berteriak untuk memerintahkan serangga segera memindahkan benang sari ke dalam dirinya,
atau membujuk angin untuk menerbangkan secepatnya pucuk sari pada dirinya,
dia hanya melakukan terus dan terus dan terus, melewati proses, hingga purna.
Sebagaimana juga kepompong yang berhibernasi dalam diamnya, hingga nantikan kepakan sayap indahnya membentang lalu terbang.
Tangis bayi memecah ketika lahir ke dunia, manakala telah mengalami proses pembelahan sel yang rumit serta menunggu saatnya tiba dan menunggu waktu untuk siap dilahirkan.
Sebagian besar kisah keberhasilan banyak tokoh, memerlihatkan banyak data dan fakta mengenai proses perjuangan di balik keberhasilan mereka. Sebuah proses yang memakan waktu tidak sebentar. Tahapan-tahapan anak tangga yang harus dilewati dengan berbagai macam tantangan. Bukan karena privilege ataupun hadiah bahkan anugerah yang diberikan (tentu saja tidak dalam keseluruhan kisah dalam proses perjuangan tersebut).
Kisah keberhasilan para tokoh-tokoh atau orang-orang tersebut bisa kita analogikan dengan piramida. Yang berada di puncak piramida tentu lebih sedikit dibandingkan dengan yang berada di bagian dasar piramida. Tidak banyak memang orang-orang yang memiliki keberhasilan seperti tokoh-tokoh yang kita bicarakan di atas.
Salah satu indikator keberhasilan yang populer kita pahami adalah kemapanan akan kondisi finansial dan lebih dari sejahtera. Dilansir dari Tempo.com, 18 April 2025, orang dengan kekayaan US$ 1 miliar atau lebih, setidaknya ada 3000 orang di dunia. Penduduk dunia diketahui pada tahun 2023 berjumlah 8.062 miliar. Tidak mencapai 1 persen bahkan!
Saya tidak akan bicara mengenai privilege yang dimiliki oleh beberapa orang untuk mencapai keberhasilannya. Tentu saja 3000 orang tersebut dipastikan memiliki proses tersendiri dibandingkan yang lain. Indikator keberhasilan sekali berbeda-beda, namun demikian, kebahagiaan sejati merupakan indikator keberhasilan secara universal.
Orang yang memiliki harta banyak dengan tingkat kemapanan jetset bisa saja tidak bahagia. Ada yang tidak memiliki harta berlimpah, hidup serba cukup, tetapi bisa memerlihatkan kebahagiaan sejati di dalam hidupnya. Mereka yang menemukan hidup yang bermakna, hidup yang memiliki kebermanfaatan untuk orang lain, hidup yang penuh dengan rasa syukur dan cukup.
Pandangan yang berbeda mengenai keberhasilan ini sah-saja dan bisa diterima, tidak kebenaran mutlak atau kesalahan mutlak. Isi kepala orang, kebutuhan orang, kondisi dan latar belakang setiap orang tentu berbeda-beda. Tujuan satu dengan yang lain tentu berbeda, walaupun bisa saling beririsan. Namun demikian tetap ada fakta bahwa untuk mencapai keberhasilan tersebut membutuhkan faktor-faktor pendukung.
Berjuang tanpa lelah. tidak gampang menyerah dalam menghadapi tantangan-tantangan yang dihadapi. Memiliki tingkat resiliensi yang tepat, dan yang tak kalah pentingnya kemampuan untuk menerima. Komponen-komponen ini membentuk daya juang yang membawa sebuah transformasi hidup.
Kondisi sulit juga memberikan sumbangan untuk membentuk pribadi-pribadi 'berhasil' tersebut. Kondisi sulit dalam sebuah fase hidup memberikan pengalaman-pengalaman yang memberikan kekayaan batin di berbagai situasi. Hal ini menciptakan kreativitas yang akhirnya berujuang pada ketebalan keterampilan bertahan hidup terhadap situasi sulit itu. Pengalaman-pengalaman yang dirasakan secara nyata memberikan sebuah paradigma berpikir baru (tentu saja jika ini disadari).