Tanggal 24-09-205
Pada pertemuan kali ini akhirnya kita bertatap muka alias kelas offline, yang seharusnya di hari itu kelompok pertama mempresentasikan materi nya, tapi kita masih asyik ngobrol bersama, tanda tawa ceria.
Sebagai mahasiswa, saya melihat pelantikan Gus Irfan sebagai Menteri Haji dan Umrah bersama Dahnil Anzar Simanjuntak sebagai Wakil Menteri bukan hanya sekadar reshuffle kabinet, tetapi juga momentum penting untuk memperbaiki tata kelola ibadah haji dan umrah. Selama ini, persoalan antrean panjang, biaya tinggi, dan pelayanan yang sering dikeluhkan jemaah menunjukkan adanya masalah serius dalam sistem pengelolaan ibadah ini.
Menurut saya, tantangan terbesar mereka berdua adalah membangun komunikasi yang jujur, transparan, dan benar-benar mendengar suara jemaah. Haji bukan hanya urusan teknis, melainkan juga menyangkut kepercayaan publik terhadap negara. Kalau kementerian ini hanya jadi alat legitimasi politik, maka kekecewaan masyarakat akan terus menumpuk.
Sebagai generasi muda, saya berharap Gus Irfan dan Dahnil bisa membuktikan bahwa mereka tidak hanya kuat dalam simbol politik, tapi juga mampu menghadirkan pelayanan yang adil, transparan, dan manusiawi. Pada akhirnya, keberhasilan mereka akan diukur bukan dari pidato atau seremoni pelantikan, melainkan dari pengalaman nyata jemaah ketika menjalankan ibadah di Tanah Suci.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI