Lihat ke Halaman Asli

Manajemen Waktu Dalam Perspektif Hadits: Solusi Atas Budaya Menunda-nunda

Diperbarui: 19 Juni 2025   21:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Oleh Hoirunnisa dan Najla Nurul Amiliyah

Tulisan ini disusun guna memenuhi tugas Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Hadis Tematik

Pendahuluan

Waktu adalah salah satu nikmat terbesar yang Allah berikan kepada manusia. Ia berjalan terus-menerus tanpa bisa dihentikan, diperlambat, apalagi diulang kembali. Setiap manusia diberi jatah waktu yang sama, yaitu dua puluh empat jam dalam sehari, namun tidak semua orang mampu mengelolanya dengan baik. Dalam realitas kehidupan modern saat ini, banyak orang justru terjebak dalam kebiasaan menunda-nunda (prokrastinasi), yang tidak hanya menyebabkan kehilangan waktu, tetapi juga berdampak pada turunnya kualitas hidup, produktivitas, bahkan kesehatan mental.[1] Fenomena menunda-nunda ini dapat ditemukan di berbagai lapisan masyarakat, mulai dari pelajar, mahasiswa, pekerja kantoran, hingga para profesional. Berbagai alasan dikemukakan, mulai dari rasa malas, kurangnya motivasi, hingga tekanan mental dan stres.[2] Sayangnya, budaya ini sering dianggap sepele padahal dapat merusak kebiasaan baik dan melemahkan semangat hidup seseorang. Jika dibiarkan, sikap ini bisa menjadi penghambat utama dalam pencapaian tujuan dan cita-cita.

 

Islam sebagai agama yang sempurna telah memberikan perhatian yang besar terhadap waktu. Dalam Al-Qur'an dan Hadis banyak sekali nasihat serta peringatan tentang pentingnya memanfaatkan waktu dengan bijak. Nabi Muhammad saw. memberikan contoh nyata bagaimana beliau mengisi waktunya dengan hal-hal yang bermanfaat, mulai dari ibadah, bekerja, hingga bermuamalah dengan sesama. Hadis-hadis beliau juga memuat pesan moral yang kuat tentang urgensi menghargai waktu dan ancaman bagi mereka yang menyia-nyiakannya. Melalui artikel ini, penulis ingin mengangkat bagaimana pandangan Islam khususnya dari perspektif Hadis dapat menjadi solusi atas budaya menunda-nunda yang marak terjadi saat ini. Dengan menjadikan nilai-nilai keislaman sebagai landasan, diharapkan pembaca, khususnya generasi muda, dapat lebih sadar akan pentingnya manajemen waktu dan mampu membangun kebiasaan disiplin serta produktif dalam kehidupan sehari-hari.

 

Pembahasan

 

  • Pengertian Manajemen Waktu

 

Manajemen waktu adalah perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan produktivitas waktu, dimana waktu sebagai sumber daya yang harus dikelola agar pekerjaan dapat dilakukan secara efektif dan efisien.[3] Adapun pendapat lain yang mengatakan bahwa manajeman waktu merupakan kemampuan dalam memprioritaskan, menjadwalkan, serta melaksanakan tanggung jawab individu demi kepuasan pribadi.[4] Hal ini menekankan pentingnya prioritas dalam menjadwalkan waktu bedasarkan kebutuhan. Dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa manajeman waktu adalah keterampilan seseorang dalam mengendalikan waktu dengan menjadwalkan dan memprioritaskan kegiatan agar tujuan dapat dicapai secara efektif dan efisien. Istilah "Menghargai" sudah sangat dikenal dalam kehidupan sehari-hari dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), menghargai diartikan sebagai memandang penting atau memberi nilai pada sesuatu.[5]

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline