Lihat ke Halaman Asli

Fermentasi Bahan Tambahan Pangan, Ingridien Pangan Dan Contoh Produk Fermentasi

Diperbarui: 24 Juni 2025   23:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Fermentasi Bahan Tambahan Pangan dan Ingridien Pangan: Inovasi dalam Meningkatkan Nilai Gizi dan Fungsionalitas Produk Pangan dan Contoh Produk Fermentasinya

Abstrak

Fermentasi merupakan salah satu teknologi pangan tertua yang kini mengalami perkembangan signifikan dalam meningkatkan kualitas bahan tambahan pangan dan ingridien pangan. Dengan memanfaatkan mikroorganisme seperti bakteri asam laktat, ragi, dan kapang, proses fermentasi tidak hanya memperpanjang umur simpan, tetapi juga dapat meningkatkan nilai gizi, keamanan, dan fungsionalitas produk pangan. Artikel ini membahas peran fermentasi dalam modifikasi bahan tambahan pangan dan ingridien pangan, serta potensinya dalam mendukung tren pangan fungsional dan berkelanjutan.

Pendahuluan

Permintaan konsumen terhadap pangan sehat dan alami mendorong industri untuk mengembangkan bahan tambahan dan ingridien pangan yang aman, bernilai gizi tinggi, dan ramah lingkungan. Fermentasi menjadi salah satu pendekatan bioteknologi yang menjanjikan untuk menghasilkan atau memodifikasi bahan tambahan pangan seperti pengawet alami, perisa, pewarna, serta probiotik dan enzim fungsional.

.Konsep Fermentasi dalam Pangan

Fermentasi adalah proses metabolik mikroorganisme yang mengubah senyawa organik menjadi produk bernilai tambah. Dalam konteks bahan tambahan pangan, fermentasi dapat digunakan untuk:

Menghasilkan asam organik (misalnya asam laktat, asam asetat) sebagai pengawet alami.

Memproduksi enzim makanan (seperti protease dan amilase) yang meningkatkan pencernaan atau kualitas teknologis pangan.

Mengembangkan flavor dan aroma alami melalui aktivitas mikroorganisme pada substrat tertentu.

Menurunkan kandungan antinutrien seperti fitat dan tanin pada bahan nabati.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline