Tiga mahasiswi dari Program Studi Perbankan Syariah, Institusi Syekh Abdul Halim Hasan Binjai, yaitu Salsabilla Aprilia Putri, Silvy Anzani Nasution, dan Risdya Miazmi, berhasil menyelesaikan program magang di Bank Syariah Indonesia (BSI) KCP Binjai Jamin Ginting, Sumatera Utara. Kegiatan magang ini berlangsung selama satu bulan penuh dan menjadi kesempatan berharga bagi ketiga mahasiswi untuk mengenal lebih dalam dunia kerja perbankan syariah. Mereka tidak hanya belajar teori akad atau produk perbankan, tetapi juga langsung berhadapan dengan praktik layanan nasabah, administrasi, serta sistem teknologi perbankan modern yang dijalankan oleh BSI.
Sebagai bank syariah terbesar di Indonesia, BSI lahir pada Februari 2021 melalui penggabungan tiga bank syariah milik negara, yaitu Bank Mandiri Syariah, BNI Syariah, dan BRI Syariah. Kehadiran BSI menjadi tonggak penting dalam pengembangan industri keuangan syariah nasional. Dengan jaringan lebih dari 1.200 cabang di seluruh Indonesia, BSI berkomitmen menghadirkan layanan keuangan yang modern, inklusif, dan sesuai syariat Islam. Selama magang, Salsabilla Aprilia Putri mengatakan bahwa i banyak tentang kedisiplinan dan profesionalisme. "Awalnya sempat canggung, tapi para pegawai BSI sabar membimbing kami. Kami jadi tahu bagaimana cara melayani nasabah dengan ramah dan tetap menjaga aturan syariah dalam setiap transaksi," ujarnya.
Hal senada disampaikan Silvy Anzani Nasution. Ia menuturkan bahwa BSI mengajarkan bagaimana dunia kerja itu penuh tanggung jawab. "Magang ini membuka wawasan aku. Di kampus kita belajar akad, di BSI kita melihat langsung bagaimana akad itu diterapkan, seperti murabahah dan mudharabah. Dari sini aku belajar pentingnya kejujuran dan transparansi dalam perbankan syariah," jelasnya.
Sementara itu, Risdya Miazmi menambahkan bahwa ia mendapat pelajaran penting tentang ketelitian. "Data nasabah itu sensitif sekali. Sekali salah input bisa fatal. Jadi di sini kami belajar bahwa bekerja di perbankan itu bukan hanya soal teori, tapi juga tanggung jawab besar terhadap kepercayaan masyarakat," tuturnya.
Magang ini tidak hanya menambah pengalaman mahasiswa, tetapi juga memperkuat kerja sama antara kampus Institusi Syekh Abdul Halim Hasan Binjai dengan BSI. Melalui kegiatan ini, mahasiswa bisa lebih siap menghadapi dunia kerja setelah lulus, sementara BSI juga berkontribusi dalam mencetak generasi baru yang paham akan keuangan syariah.
Kedepannya, BSI menargetkan untuk menjadi salah satu dari 10 bank syariah terbesar di dunia pada tahun 2025. Untuk mewujudkan visi tersebut, BSI terus memperkuat layanan digital, memperluas jaringan, serta meningkatkan kualitas SDM yang berintegritas. Kehadiran mahasiswa magang menjadi bagian dari proses mencetak generasi muda siap mendukung pengembangan keuangan syariah di tanah air.
Dengan pengalaman ini, diharapkan semakin banyak mahasiswa yang termotivasi untuk belajar dan mengembangkan diri melalui magang. Dunia kerja syariah bukan hanya tentang mencari keuntungan, tetapi juga mengedepankan nilai keberkahan, kejujuran, dan amanah dalam setiap langkah.
Institut Syekh Abdul Halim Hasan (ISAHH) adalah salah satu kampus swasta di Binjai, Sumatera Utara. Kampus ini dinamai dari ulama besar asal Sumut, Syekh Abdul Halim Hasan, yang dikenal sebagai tokoh perjuangan dan pendidikan Islam. Yang fokus mencetak sarjana profesional di bidang keislaman,termasuk perbankan syariah yang jadi wadah mahasiswa buat belajar tentang ekonomi Islam, lembaga keuangan syariah, sampai praktik magang di lembaga keuangan seperti Bank Syariah Indonesia (BSI).
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI