Lihat ke Halaman Asli

Moedi Darmawan

Alumni Universitas Pendidikan Indonesia

Konklaf Isola: Menanti Rektor UPI

Diperbarui: 15 Mei 2025   08:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Calon Rektor UPI Periode 2025-2030 (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Bandung pagi ini  teramat dingin berselimut embun pagi menghiasi Villa Isola dan  gedung-gedung fakultas yang megah di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Hari ini teramat istimewa bagi civitas akademik UPI, istimewa karena terjadi transisi kepemimpinan di UPI setelah Rektor sebelumnya Prof. Dr. M. Solehuddin, M.Pd., M.A. akan mengakhiri masa jabatan yang akan digantikan dengan Rektor terpilih. Berdasarkan jadwal dari Panitia Pemilihan Rektor UPI, pemilihan akan diselenggarakan pada hari ini Kamis, 15 Mei 2025 oleh Majelis Wali Amanat (MWA) pada sidang Pleno Khusus ke-7. MWA  memegang mandat untuk melakukan pemilihan rektor masa bakti 2025-2030. Menengok proses penyajian paparan kerja pada sidang pleno terbuka oleh MWA pada tanggal 8 Mei 2025 ada beberapa poin yang menarik yang patut mendapatkan highlight diantaranya: pertama,  dinamika pemilihan yang cukup hangat yang ditenggarai dengan berbagai dinamika, diskursus bahkan polemik terkait proses pemilihan rektor terutama menyangkut Peraturan MWA UPI Nomor 01 Tahun 2025 terutama Pasal 17 yang mengatur proses pemilihan rektor dengan system one person three votes yang mendapat sorotan tajam dari sebagian anggota Senat Akademik yang dianggap berpotensi melanggar statuta UPI;  Kedua, Prof. Didi Sukyadi, M.A, Prof. Dr. Vanessa Gaffar, S.E., Ak., MBA, dan Prof. Dr. phil. Yudi Sukmayadi, M.Pd. calon Rektor UPI Periode 2025-2030 yang telah ditetapkan pada sidang pleno MWA yang disampaikan Drs. Nu'man Abdul Hakim sebagai Ketua Pemilihan Rektor Periode 2025-2030 pada Senin 5 Mei 2025.

Public Hearing

Gedung Rektorat UPI berselimut embun (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Beberapa gagasan untuk memajukan UPI disampaiKAn oleh calon Rektor. Kesempatan presentasi pertama adalah  Prof. Dr. Vanessa Gaffar, S.E., Ak., MBA yang membawakan judul Strategi Transformasi UPI: Akselerasi dan Ekspansi Menuju Universitas Rujukan di  Asia 2030, dengan mengusu tagline GEMA (Gali potensi, Eratkan sinergi, Maksimalkan Keunggulan, Adaptasi global) yang menjadi core value dalam mengembangkan UPI sebagai universitas kelas dunia. Prof. Vanesa mencatatkan sejarah sebagai calon rektor perempuan pertama di UPI. Kesempatan presentasi kedua dan Prof. Dr. phil. Yudi Sukmayadi, M.Pd, alumnus Doktor Jerman ini membawa visi Becoming A Leading Innovation-Driven Education University In Research And Enterpreneurship For Global Sustainabiliity By 2030. Dengan pengalaman di bidang organisasi dan kolaborasi internasional, Prof. Yudi berkomitmen memajukan UPI di tingkat nasional dan internasional, serta menghasilkan lulusan UPI  yang kompeten dan mempunyai daya saing yang kuat. Presentasi terakhir dibawakan Prof. Dr. Didi Sukyadi, M.A., Prof. Didi saat ini  menjabat sebagai Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan UPI, membawa visi Membangun Ekosistem Pendidikan Masa Depan untuk mewujudkan UPI sebagai Universitas Riset dan Kewirausahaan Rujukan di Asia pada tahun 2030. Salah satu hal yang disampaikan Prof. Didi adalah mereformasi Pendidikan Profesi Guru (PPG) dengan mengintegrasikan pendidikan guru dan profesi guru dalam satu kurikulum dan mengembangkan konsep meta university melalui penguatan infrastruktur smartclass, pengembangan media immersive learning, produksi bahan pembelajaran digital, dan penguatan IT Security System.

Wakil Rektor ?

Rektor UPI terpilih mempunyai hak prerogatif  untuk memilih wakil rektor. Skenario wakil rektor  dipilih dari calon wakil rektor terpilih sangat mungkin terjadi. Skenario ini pernah terjadi saat Rektor saat ini Prof. Dr. Solehuddin, M.Pd., M.A. saat ini memimpin UPI sebagian wakil rektor nya diambil dari kontestan calon rektor. Ataukah ada skenario lain, para wakil rektor ini telah disiapkan jauh-jauh hari sebelum pemilihan rektor? ***

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline