Lihat ke Halaman Asli

El Salvador Hentikan Pembelian Bitcoin: Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Diperbarui: 26 Februari 2025   12:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kebijakan El-savador terhadap IMF 

El Salvador, negara pertama di dunia yang menjadikan Bitcoin sebagai mata uang resmi, kini mengambil langkah mengejutkan: menghentikan pembelian Bitcoin tambahan. Langkah ini muncul setelah kesepakatan dengan Dana Moneter Internasional (IMF) terkait pinjaman miliaran dolar. Apakah ini tanda bahwa eksperimen Bitcoin mereka gagal? Atau justru strategi cerdas di tengah dinamika ekonomi global? Mari kita bahas!

Dari Bitcoin Maximalist ke Realitas Finansial

Pada September 2021, Presiden Nayib Bukele membawa El Salvador menjadi sorotan dunia dengan menjadikan Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah. Langkah ini dianggap revolusioner, bahkan berani, karena negara lain masih ragu untuk mengadopsi kripto sebagai mata uang resmi.

Namun, seiring berjalannya waktu, tantangan mulai muncul. Harga Bitcoin yang fluktuatif membuat banyak pihak mempertanyakan stabilitas kebijakan ini. Selain itu, penggunaan Bitcoin di kalangan masyarakat masih minim---hanya sekitar 8% populasi El Salvador yang benar-benar menggunakannya dalam transaksi sehari-hari.

Dan kini, datanglah IMF dengan tawaran pinjaman besar, namun dengan satu syarat: El Salvador harus membatasi keterlibatannya dalam Bitcoin.


IMF dan Syarat "Berhenti Bermain Bitcoin"

IMF memberikan pinjaman sebesar US$1,4 miliar kepada El Salvador, tetapi meminta negara tersebut untuk:

1. Menghentikan pembelian Bitcoin tambahan

2. Mengubah status Bitcoin dari mata uang legal menjadi opsional bagi sektor swasta

3. Meningkatkan transparansi dan tata kelola keuangan

4. Memperkuat regulasi Anti-Money Laundering (AML) dan Counter-Financial Terrorism (CFT)

Sederhananya, IMF ingin memastikan bahwa ekonomi El Salvador tetap stabil tanpa terlalu bergantung pada Bitcoin yang terkenal volatil.

Bitcoin Masih Ada, Tapi Tidak Bertambah

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline