Tujuan pembelajaran pada modul 3.2 ini adalah kami selaku CGP mampu menghubungkan materi modul ini dengan modul-modul yang didapatkan sebelumnya. Sehingga pemahaman akan menjadi utuh dan ternyata adanya saling keterhubungan erat sehingga pelaksanaannya pada dunia nyata.
Ada panduan agar mampu menguraikan koneksi antar materi dengan detail. Pertama, Buatlah kesimpulan tentang apa yang dimaksud dengan 'Pemimpin Pembelajaran dalam Pengelolaan Sumber Daya' dan bagaimana Anda bisa mengimplementasikannya di dalam kelas, sekolah, dan masyarakat sekitar sekolah! Mengenai kesimpulan tentang apa itu "Pemimpin Pembelajaran dalam pengelolaan Sumber Daya dan bagaimana pula nanti mengimplementasikannya di dalam kelas, sekolah dan masyarakat sekitar sekolah. Maka Saya menyimpulkan bahwasanya pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan sumber daya adalah seorang pemimpin yang menerapkan pendekatan berbasis kekuatan/aset, dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di sekitarnya untuk menggali potensi yang dimiliki dalam menunjang proses pembelajaran.
Jelaskan dan berikan contoh bagaimana hubungan pengelolaan sumber daya yang tepat akan membantu proses pembelajaran murid menjadi lebih berkualitas! Hubungan pengelolaan sumber daya yang tepat akan membantu proses pembelajaran murid menjadi lebih berkualitas. Cara mengimplementasinya tentunya di kelas dengan memanfaatkan ruangan yang tersedia dengan berbagai sarana yang ada. Fasilitasi murid agar dapat mengembangkan kreatifitasnya. Melakukan kolaborasi dengan guru lain untuk membantu dalam pengelolaan sumber daya di kelas dan memanfaatkan sumber finansial yang ada untuk keperluan kelas. Pada lingkungan lingkup sekolah maka perlu dilakukan kolaborasi dengan seluruh warga sekolah. Membentuk komunitas sekolah yang memiliki tujuan yang sama untuk mengembangkan sekolah, manfaatkan lingkungan sekolah yang belum diolah dengan menggunakan sumber finansial yang ada untuk keperluan sekolah.Sedangkan pada lingkungan masyarakat sekitar sekolah , wali murid untuk bisa saling berkoordinasi dengan pihak luar dan mengembangkan warga wilayah sekitar sekolah.
Berikan beberapa contoh bagaimana materi ini juga berhubungan dengan modul lainnya yang Anda dapatkan sebelumnya selama mengikuti Pendidikan Guru Penggerak! Keterkaitan modul ini dengan beberapa modul sebelumnya antara lain :
Kaitan dengan modul 1.1 (Filosofi Pendidikan KHD) : Bahwa dengan pengelolaan sumber daya yang tepat maka sekolah telah menyiapkan pembelajaran yang berpihak pada murid, sesuai dengan kodrat zaman dan alam, pembelajaran dengan sistem among. Artinya lagi adalah guru berperan penting sebagai pemimpin yang menuntun segala kodrat tersebut dengan mengembangkan segala potensi yang dimiliki murid.
Kaitan dengan modul 1.2 (Nilai dan peran Guru Penggerak) bahwa sebagai guru penggerak yang memiliki potensi sebagai pemimpin pembelajaran maka sangat memungkinkan mewujudkan perannya dalam bentuk pengembangan diri dan komunitas sebagai bagian dari aset atau sumber daya manusia yang ada di sekolah sehingga juga mampu meningkatkan pembelajaran yang berpihak kepada murid.
Kaitan dengan modul 1.3 (Visi Guru Penggerak) bahwa pimpinan dan warga sekolah perlu melakukan visi sekolah dan prakarsa perubahan positif lainnya. Visi ini tentunya lebih berfokus pada kekuatan/aset yang dimiliki sekolah.
Kaitan dengan modul 1.4 (Budaya Positif) bahwa dengan mengidentifikasi kelebihan/kekuatan dan nilai-nilai positif yang diyakini bersama, maka sangat memungkinkan untuk membudayakan nilai-nilai tersebut sebagai budaya positif di kelas/sekolah. Hal ini berkaitan dengan modal budaya agar tercipta suasana pembelajaran yang nyaman.
Kaitan dengan modul 2.1( Pembelajaran berdifensiasi) bahwa dengan pengelolaan sumber daya yang ada maka sangat memungkinkan bagi guru untuk memfasilitasi segala kebutuhan belajar murid sesuai keberagaman dan keunikkan mereka dengan cara yang kreatif dan inovatif. Guru pun dapat menerapkan pembelajaran berdiferensiasi sesuai dengan kebutuhan belajar murid sehingga dapat memaksimalkan potensi/ sumber daya yang ada pada murid.
Kaitan dengan modul 2.2 (KSE) bahwa sangat diperlukan kematangan sosial dan emosional dalam menyikapi segala kondisi yang ada di sekolah. Dengan kematangan tersebut maka diyakini pemimpin pembelajaran senantiasa berpedoman pada pengembangan komunitas berabasis aset dan mampu mengambil keputusan yang bisa dipertanggung jawabkan.