Lihat ke Halaman Asli

Maria Julie

Fortis Fortuna Adiuvat

Kontemplasi ASN Berkarakter Bela Negara: Sebuah Refleksi Pelatihan Dasar CPNS untuk Menghadapi Perubahan Zaman

Diperbarui: 16 September 2025   08:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: maria julie simbolon

Semakin hari berita-berita di media kerap menampilkan hal yang mengerikan serta meningkatkan kekhawatiran. Seolah-olah bangsa yang berbudaya ini perlahan digerus dan kehilangan karakternya. Namun, apakah mungkin isu ini menjadikan generasi mendatang menjadi bangsa yang lemah dan gampang terpengaruh informasi yang tidak jelas kebenarannya? Tsunami informasi sering kali membuat banyak orang hanya percaya tanpa mengecek kembali. Di bawah ini beberapa hal yang bisa menjadi bahan refleksi khususnya bagi Aparatur Sipil Negara dalam menghadapi ketidakpastian yang meghantui.

  • WAWASAN KEBANGSAAN DAN NILAI BELA NEGARA

Bicara tentang wawasan kebangsaan tak lepas dari bahasan dasar ideologis dan identitas sosial bangsa Indonesia. Dari mulai terbentuknya organisasi kepemudaan yang bercita-cita sama untuk kemerdekaan Indonesia sampai di masa kini, disadari pentingnya konsensus untuk membangun dan mempertahankan bangsa.

Konsensus dasar Indonesia yaitu Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhinekka Tunggal Ika adalah batu pondasi segala tingkah dan laku bangsa khususnya Aparatur Sipil Negara dalam menjalankan tugas dan fungsinya.

Untuk kehidupan sehari-hari, apa hal yang bisa menjadi panduan Aparatur Sipil Negara dalam berlaku? Seharusnya disadari bahwa rasa cinta tanah air, sadar berbangsa dan bernegara, setia pada Pancasila, rela berkorban dan memiliki kemampuan awal bela negara bukan hanya bualan di kertas usang yang diabaikan. Dalam keseharian, nilai ini perlu dikristalisasi dan ditempatkan di atas segala laku demi perubahan yang nyata.

  • KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA

Di dalam kesiapsiagaan bela negara, perlu ditekankan bahwa tugas membela negara tidak hanya dilabuhkan kepada kegiatan angkat senjata dan hanya ditunaikan oleh aparatur bersenjata seperti TNI dan Polri. Tugas bela negara adalah tugas setiap warga negara.

Dalam kaitannya dengan Aparatur Sipil Negara, diharapkan menjadi garda terdepan dalam menjaga kedaulatan negara dengan penguatan karakter, disiplin dan loyalitas. Mengerjakan tanggung jawab di kantor, menjaga kesehatan, menggunakan produk dalam negeri serta bersikap penuh integritas adalah hal yang bisa diimplementasikan berulang di kehidupan. Harapannya nasionalisme semakin meningkat dan

  • ANALISIS ISU KONTEMPORER

Setelah belajar pembentukan karakter bela negara, tahapan selanjutnya adalah melatih dan meningkatkan cara berpikir kritis.  Tak ada yang abadi di dunia ini selain perubahan, maka diperlukan karakter yang tangguh dan tahan uji untuk menghadapi dan meresponi perubahan-perubahan yang datang silih berganti.

Isu yang marak terjadi dan patut diwaspadai seperti penyalahgunaan wewenang di lingkungan kerja, penyalahgunaan obat-obatan terlarang, terorisme, radikalisme, pencucian uang, kejahatan menggunakan media digital sampai penyebaran ujaran kebemcian mewarnai hari-hari bangsa ini. Isu ini ibarat monster yang siap menelan dan melenyapkan stabilitas bangsa ini bila tidak diatasi dan dicegah. Aparatur sipil negara diajari untuk menyaring informasi, memahami akar masalah, mendapatkan informasi dari sumber terpercaya serta memberikan penyelesaian yang berkeadilan bagi semua pihak. Tujuan akhirnya, Aparatur Sipil Negara akan menjadi pribadi yang berkarakter tangguh dan menjadi pemecah masalah di tengah-tengah dinamika perubahan.

  • REFLEKSI

Aparatur Sipil Negara (ASN) diharapkan mampu bersikap inklusif, berintegritas, dan berkarakter bela negara. Sehingga ketiga modul yang membahas wawasan kebangsaan, kesiapsiagaan bela negara dan analisis isu kontemprorer bertujuan memberikan dasar ideologi yang kuat, melatih kepekaan terhadap sekitar juga memperkuat sikap adil demi pengabdian kepada bangsa dan negara.

Tentu harapannya Aparatur Sipil Negara tidak lagi hanya menjadi pelayan bagi masyarakat tapi juga menjadi perekat persatuan bangsa. Ada banyak tugas yang menanti di depan mata termasuk masalah hak asasi, gender, inklusi sosial, dan potensi konflik kepentingan serta rentannya diskriminasi tetapi dengan pengelolaan dan komitmen untuk menjaga demokrasi niscaya Indonesia yang lebih baik akan terwujud.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline