Batang, 2025 --- Transformasi pendidikan di era digital menuntut guru untuk terus berinovasi dalam proses pembelajaran. Melalui kegiatan Bhakti Akademisi Kampus, Aditya, mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES), memperkenalkan bahan ajar digital berbasis web Lucidspark kepada para guru di SDN Surjo 02 Bawang, Kabupaten Batang.
Inovasi ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi profesional guru dalam mengintegrasikan teknologi ke dalam pembelajaran yang kreatif, kolaboratif, dan interaktif. Lucidspark, sebagai platform kolaborasi visual berbasis web, memberikan kemudahan bagi guru untuk merancang media pembelajaran seperti peta konsep, rancangan kegiatan belajar, hingga papan ide digital yang dapat digunakan secara bersama dalam kelas.
Kegiatan pelatihan ini diikuti oleh seluruh guru SDN Surjo 02 Bawang dengan antusias, dan difokuskan pada penerapan langsung bersama guru kelas 4, Ibu Isti Rahayu, S.Pd. Guru kelas 4 menjadi mitra implementasi awal untuk menguji efektivitas penggunaan Lucidspark dalam pembelajaran tematik.
Dalam pelatihan, Aditya memberikan pendampingan teknis tentang cara membuat bahan ajar digital menggunakan fitur-fitur Lucidspark seperti sticky notes, template mapping, dan collaboration board. Guru dilatih untuk mengembangkan pembelajaran yang menarik, mudah dipahami, serta memfasilitasi partisipasi aktif siswa.
"Lucidspark bukan hanya alat bantu visual, tetapi juga ruang kreatif digital yang menumbuhkan kolaborasi dan inovasi guru," jelas Aditya. "Dengan platform ini, guru dapat menciptakan pembelajaran yang dinamis dan berorientasi pada siswa."
Hasil penerapan bersama Ibu Isti Rahayu, S.Pd. menunjukkan bahwa siswa kelas 4 tampak lebih antusias dan terlibat aktif selama pembelajaran. Materi yang sebelumnya disampaikan secara konvensional kini dikembangkan dengan tampilan visual yang menarik, membuat siswa lebih mudah memahami konsep. "Anak-anak jadi lebih semangat belajar, terutama saat mereka melihat ide dan gambar muncul langsung di layar melalui Lucidspark," ujar Ibu Isti.
Kepala Sekolah Bapak Mokhamad Harun, S.Pd.SD. memberikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan ini. "Kami sangat mendukung langkah inovatif seperti ini. Pelatihan dari mahasiswa UNNES membantu guru-guru kami menjadi lebih adaptif terhadap perkembangan teknologi, dan tentu berdampak positif bagi kualitas pembelajaran di sekolah," tuturnya.
Selain meningkatkan keterampilan digital, kegiatan ini juga memperkuat kompetensi profesional guru, terutama dalam hal kreativitas, kemampuan berpikir kritis, serta penyusunan bahan ajar yang berbasis teknologi. Guru tidak hanya menjadi pengguna media digital, tetapi juga kreator pembelajaran yang inovatif.
Ke depan, Aditya berencana mengembangkan modul pelatihan lanjutan agar pemanfaatan Lucidspark dapat diterapkan lintas kelas dan lintas mata pelajaran. Modul ini akan menjadi panduan praktis bagi guru untuk menciptakan ekosistem pembelajaran digital yang berkelanjutan di SDN Surjo 02 Bawang.
Kegiatan Bhakti Akademisi ini menjadi wujud nyata kolaborasi antara mahasiswa dan sekolah dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Dengan semangat inovasi, SDN Surjo 02 Bawang terus melangkah menuju transformasi digital yang lebih adaptif dan inspiratif, menjadikan guru sebagai garda terdepan perubahan pendidikan abad ke-21.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI