Lihat ke Halaman Asli

Mutia Ramadhani

Mutia Ramadhani

Reshuffle Kabinet: Purbaya Yudhi Sadewa Gantikan Sri Mulyani, Bisakah Jadikan PNBP Pilar Baru APBN?

Diperbarui: 10 September 2025   09:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa (Foto: ANTARA/ Dhemas Reviyanto via Kompas.com)

Kalau ada kabar reshuffle, jujur deh, kamu termasuk tim heboh atau tim "ah, biasa aja"? Soalnya tiap kali ada menteri diganti, rasanya kayak lagi nonton drama baru. Ada tokoh lama pamit, tokoh baru masuk, dan kita semua jadi penonton yang penasaran, "ceritanya bakal lebih seru atau makin ribet?"

Nah, kali ini beda. Kursi Menteri Keuangan RI, yang selama ini lekat banget sama sosok Ibu Sri Mulyani, resmi ditempati Bapak Purbaya Yudhi Sadewa. Buat saya pribadi, nama ini udah gak asing. 

Selama satu dekade jadi jurnalis ekonomi, saya dulu cukup sering nelepon beliau. Kadang nanya pasar modal, kadang soal kurs rupiah, kadang minta proyeksi kebijakan moneter. Intinya, Pak Yudhi ini udah kayak "kontak darurat" jurnalis kalau butuh komentar ekonomi.

Dan satu hal yang selalu sama, yaitu gaya bicaranya. Beliau ini straight to the point. Track record panjang (25 tahun lebih), wara-wiri di berbagai kementerian, profesional, tapi ya... kalau ngomong, langsung tembak. Makanya gak heran kalau julukannya "ekonom koboi." Gak ada basa-basi, gak ada drama, langsung dor!

Saya juga gak kaget pas beliau baru sehari duduk di kursi Menkeu langsung jadi headline. Katanya, Kemenkeu gak bakal bikin pajak baru, cukup optimalisasi sistem pajak yang ada dan maksimalkan penerimaan dari luar pajak. 

Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025, pemerintah menetapkan target penerimaan negara tahun ini mencapai RpRp3.005,1 triliun. Dari pajak sebesar Rp2.189,3 triliun, sisanya dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan hibah.

Eh, belum semenit, langsung ngegas lagi bilang bahwa ekonomi Indonesia bisa tumbuh 8%. Duh, Pak e... ini ibaratnya Bapak baru naik pelaminan udah ngegas ngomong target 8%. Bisa direm dikit gak, Pak? 

Soalnya, selama ini Bapak kan lebih banyak kerja di balik layar. Publik belum semua kenal gaya bapak yang blak-blakan edition. Jadinya, warganet langsung riuh. Ada yang bilang beliau kepedean, ada juga yang lebih jahat nyebut NPD (narsistik).

Halo, halo, gaes... tolong dibedain ya. Itu bukan NPD, tapi optimis. Namanya juga si koboi. Saya jadi teringat lagi serial "Lucky Luke" era 90-an di TVRI dulu. Si koboi penuh percaya diri masuk ke bar penuh penjahat sendirian. Bedanya, kalau Pak Yudhi masuk, yang ditembak bukan bandit, tapi financing gap APBN.

Ya sudah lah ya... sebagai pejabat publik, siapapun harus siap dikritisi dari segala arah. Mari kita lihat saja sepak terjang beliau ke depan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline