Mohon tunggu...
Mutia Ramadhani
Mutia Ramadhani Mohon Tunggu... Mutia Ramadhani

Certified author, eks-jurnalis ekonomi dan lingkungan, kini berperan sebagai full-time mom sekaligus novelis, blogger, dan content writer. Founder Rimbawan Menulis (Rimbalis) yang aktif mengeksplorasi dunia literasi dan isu lingkungan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Reshuffle Kabinet: Purbaya Yudhi Sadewa Gantikan Sri Mulyani, Bisakah Jadikan PNBP Pilar Baru APBN?

9 September 2025   19:55 Diperbarui: 10 September 2025   09:19 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa (Foto: ANTARA/ Dhemas Reviyanto via Kompas.com)

Kalau ada kabar reshuffle, jujur deh, kamu termasuk tim heboh atau tim "ah, biasa aja"? Soalnya tiap kali ada menteri diganti, rasanya kayak lagi nonton drama baru. Ada tokoh lama pamit, tokoh baru masuk, dan kita semua jadi penonton yang penasaran, "ceritanya bakal lebih seru atau makin ribet?"

Nah, kali ini beda. Kursi Menteri Keuangan RI, yang selama ini lekat banget sama sosok Ibu Sri Mulyani, resmi ditempati Bapak Purbaya Yudhi Sadewa. Buat saya pribadi, nama ini udah gak asing. 

Selama satu dekade jadi jurnalis ekonomi, saya dulu cukup sering nelepon beliau. Kadang nanya pasar modal, kadang soal kurs rupiah, kadang minta proyeksi kebijakan moneter. Intinya, Pak Yudhi ini udah kayak "kontak darurat" jurnalis kalau butuh komentar ekonomi.

Dan satu hal yang selalu sama, yaitu gaya bicaranya. Beliau ini straight to the point. Track record panjang (25 tahun lebih), wara-wiri di berbagai kementerian, profesional, tapi ya... kalau ngomong, langsung tembak. Makanya gak heran kalau julukannya "ekonom koboi." Gak ada basa-basi, gak ada drama, langsung dor!

Saya juga gak kaget pas beliau baru sehari duduk di kursi Menkeu langsung jadi headline. Katanya, Kemenkeu gak bakal bikin pajak baru, cukup optimalisasi sistem pajak yang ada dan maksimalkan penerimaan dari luar pajak. 

Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025, pemerintah menetapkan target penerimaan negara tahun ini mencapai RpRp3.005,1 triliun. Dari pajak sebesar Rp2.189,3 triliun, sisanya dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan hibah.

Eh, belum semenit, langsung ngegas lagi bilang bahwa ekonomi Indonesia bisa tumbuh 8%. Duh, Pak e... ini ibaratnya Bapak baru naik pelaminan udah ngegas ngomong target 8%. Bisa direm dikit gak, Pak? 

Soalnya, selama ini Bapak kan lebih banyak kerja di balik layar. Publik belum semua kenal gaya bapak yang blak-blakan edition. Jadinya, warganet langsung riuh. Ada yang bilang beliau kepedean, ada juga yang lebih jahat nyebut NPD (narsistik).

Halo, halo, gaes... tolong dibedain ya. Itu bukan NPD, tapi optimis. Namanya juga si koboi. Saya jadi teringat lagi serial "Lucky Luke" era 90-an di TVRI dulu. Si koboi penuh percaya diri masuk ke bar penuh penjahat sendirian. Bedanya, kalau Pak Yudhi masuk, yang ditembak bukan bandit, tapi financing gap APBN.

Ya sudah lah ya... sebagai pejabat publik, siapapun harus siap dikritisi dari segala arah. Mari kita lihat saja sepak terjang beliau ke depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun