Lihat ke Halaman Asli

Lina WH

Freelance

Fabel: Lipan Usil dan Hukuman Alam

Diperbarui: 24 Februari 2025   08:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Ilustrasi Dibuat Melalui Kreasi bing.com

Di sebuah hutan yang rimbun, hiduplah seekor lipan bernama Lipo. Ia terkenal sebagai hewan paling usil di hutan. Dengan kaki-kakinya yang banyak, ia sering menyelinap diam-diam untuk mengusili teman-temannya. Kadang ia menyembunyikan makanan mereka, menggelitik saat mereka tidur atau menakut-nakuti dengan menggoyangkan kakinya seperti hantu.

Awalnya, para hewan hanya merasa kesal dengan kelakuan Lipo. "Ah ..., Lipo memang seperti itu. Biarkan saja," kata burung Pipit suatu hari. Tetapi lama-kelamaan, keusilan Lipo semakin menjadi-jadi. Banyak hewan yang tidak bisa tidur nyenyak, kehilangan makanan dan merasa takut setiap kali melihat bayangan Lipo mendekat.

Suatu hari, Lipo melihat anak gajah bernama Gema sedang bermain di padang rumput. Ia pun mendapat ide jahil. Diam-diam, Lipo menyelinap dan masuk ke dalam telinga Gema.

Gema langsung kehilangan keseimbangan. Ia mengibaskan kepalanya ke kiri dan kanan, berusaha mengusir sesuatu yang mengganggunya di dalam telinganya. Namun, karena merasa sangat terganggu, ia mulai berguling-guling di atas padang rumput. Tubuhnya yang besar menggelinding ke bawah bukit kecil dengan cepat.

Ibu Gema yang melihat kejadian itu langsung panik. "Gema! Hati-hati!" teriaknya cemas. Namun, Gema tidak bisa menjawab karena terlalu sibuk berusaha mengendalikan dirinya. Ia terus berguling hingga akhirnya tubuhnya terhenti oleh sebuah pohon besar. Jika tidak ada pohon itu, ia bisa saja jatuh ke sungai!

Lipo akhirnya keluar dari telinga Gema sambil tertawa terbahak-bahak. "Hahaha ...! Kamu seperti bola besar yang menggelinding! Lucu sekali ...!" ejeknya.

Namun, Gema tidak merasa itu lucu. Ia bangkit dengan susah payah, kepalanya masih pusing. "Lipo! Kamu sudah membuatku hampir celaka!" serunya marah.

Ibu Gema segera mendekat dan memeriksa tubuh anaknya. "Gema, Nak ... kamu baik-baik saja?" tanyanya khawatir.

Pada saat itu, para hewan lain yang melihat kejadian tersebut mulai berkumpul. Monyet Miko, burung Pipit, dan bahkan kura-kura tua Kuro menatap Lipo dengan marah.

"Lipo, kamu sudah keterlaluan!" seru Miko. "Gema bisa saja terluka atau bahkan jatuh ke sungai!"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline