Lihat ke Halaman Asli

Buah ini Mengajarkan ke Surga

Diperbarui: 6 Juni 2018   14:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: bonnieplants.com

Apa yang terlintas pada fikiran Anda saat mengonsumsi buah semangka? Rasa manis, warna merah menggoda, nilai gizi, atau kesegarannya? Pesatnya tekhnologi membuat buah ini telah diolah menjadi beraneka produk. Seperti jus, es krim, minuman serbuk, kue, makanan ringan dsb. Buah ini seringkali dianggap sebagai makanan biasa sekadar pemuas hasrat tanpa makna. Lantas apa benar buah ini bisa mengajarkan ke surga?

Tumbuhan semangka merupakan jenis tanaman merambat yang berasal dari Afrika. Kini buah ini populer di seluruh negara. Proses pertumbuhannya diawali dengan menanam bibit. Dengan perawatan dan pemeliharaan yang intensif tumbuhan ini akan berkembang hingga muncul akar, daun, batang, dan bunga. Penyerbukannya dilakukan oleh serangga seperti lebah atau kupu-kupu. Tanda buah siap dipanen yaitu tumbuhan yang merunduk karena batang  mengecil dan buah yang semakin berat.

Saat panen buah semangka menjadi primadona. Diburu oleh manusia dengan beragam keperluan. Prosesnya tergolong mudah sebab tinggal memetik di permukaan tanah. Namun saat hendak dikonsumsi atau dijual buah ini harus diperlakukan dengan baik. Bila tidak, isinya akan rusak dimana dapat mempengaruhi mutu buah dan harga jual. Oleh karenanya buah ini senantiasa ditempatkan dan dibawa dengan kelembutan serta ekstra hati-hati.  

Buah semangka terkenal "lezat dan kaya nutrisi". Tidak hanya buahnya yang bermanfaat, daunnya dapat dibuat sayur, bijinya dibuat teh, bahkan nektarnya juga menjadi makanan serangga. Ketika panen prosesnya mudah sebab kondisi tumbuhan merunduk. Pasca panen pengangkutan buah ini diperlakukan istimewa. Hal ini senada dengan manusia yang memiliki kelebihan masing-masing. Kelebihannya tidak disimpan untuk diri sendiri melainkan tetap segan berbagi dengan sesama. Alhasil tiba masa kebangkitan ia memanen segala amal kebajikannya hidup mulia dengan perlakuan istimewa oleh sang pencipta.    

"(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka." (QS. Ali-Imron 191). Firman Allah tersebut mengisyaratkan agar manusia senantiasa merenungkan ciptaannya. Termasuk buah semangka yang mengajarkan hikmah luar biasa pentingnya rendah hati. Berlaku rendah hati mengantarkan seseorang menuju surga kelak di akherat. Bahkan di dunia pun surga telah diraihnya dengan buah ketentraman dalam jiwa. Subhanallah! (lfa)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline