Lihat ke Halaman Asli

Keselamatan dalam Olahraga

Diperbarui: 8 Mei 2023   21:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cedera kaki/verywellfamily.com

Nama: Kevin Henry Shevchenko

NIM: 200621634827

Offering A IKOR 2020

Olahraga merupakan salah satu aktivitas fisik yang dapat menimbulkan risiko atau bahaya. Dengan meningkatnya aktivitas olahraga, risiko atau bahaya juga meningkat. Risiko atau bahaya yang sangat kecil jika tidak dikendalikan dengan tepat akan menimbulkan kerugian seperti cedera. 

Cedera yang terjadi pada saat melakukan olahraga biasanya terjadi pada sistem muskuloskeletal. Terdapat dua tipe cedera olahraga, yaitu cedera akut dan cedera kronis. Cedera akut diantaranya patah tulang, memar, robek ligamen, robek otot atau tendo, lecet, dan tergores. Sedangkan cedera kronis diantaranya stress fractures, tendinitis, dan epifisitis atau apofisitis.

Menurut teori keselamatan, kecelakaan atau cedera dapat dicegah atau dihindari atau diminimalisir kejadiannya. Untuk meminimalisir suatu kecelakaan atau cedera harus diketahui penyebabnya. 

Penyebab terjadinya cedera pada olahraga diantaranya adalah kecelakaan, pelaksanaan latihan yang kurang baik, peralatan yang tidak sesuai, kurangnya persiapan kondisi fisik, dan pemanasan serta peregangan yang kurang memadai. Penyebab kecelakaan biasanya terjadi karena dua hal yaitu kondisi tidak aman dan kejadian tidak aman.

Berdasarkan tingkatannya, cedera olahraga dibedakan menjadi tiga yaitu:

  • Cedera ringan. Cedera ringan adalah cedera yang robekannya hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop, sedikit keluhan, dan tidak mengganggu performa atlet. Contohnya lecet, memar, dan robek ligamen kecil.
  • Cedera sedang. Cedera sedang adalah cedera dengan kerusakan jaringan, menimbulkan rasa nyeri, bengkak, merah, dan panas, serta dapat menganggu fungsi dan berpengaruhi pada performa atlet. Contohnya robek otot dan robek ligamen.
  • Cedera berat. Cedera berat adalah cedera dengan robekan otot atau ligamen secara lengkap atau hampir lengkap dan faktur tulang yang memerlukan istirahat total, pengobatan intensif, bahkan operasi.

Untuk mencegah terjadinya kecelakaan, diperlukan tindakan preventif diantaranya:

  • Mempersiapkan kondisi fisik yang baik pada waktu olahraga
  • Mengetahui dan melaksanakan aturan permainan
  • Menggunakan alat pelindung diri yang baik dan tepat
  • Mengetahui cara penggunaan alat olahraga
  • Melakukan pemanasan sebelum memulai olahraga
  • Tidak berolahraga saat kondisi fisik tidak fit atau mengalami kelelahan.

Keselamatan olahraga adalah bagian dari public safety atau keselamatan umum. Setiap kegiatan olahraga sudah seharusnya memperhatikan aspek keselamatan bagi atlet dan penonton serta masyarakat sekitar.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline