Depok, Pekalongan (13/02/2023) - Desa Depok terletak di Kecamatan Lebakbarang dengan kondisi topografinya berupa pegunungan dengan lereng yang curam, serta curah hujan yang tinggi berkisar 3500 - 4000 mm/tahun. Selain itu, berdasarkan penggunaan lahannya Desa Depok terdiri dari permukiman, lahan persawahan, ladang, serta didominasi oleh hutan milik Perhutani.
Pada tanggal 2 Februari 2023, terjadi longsor yang cukup parah karena kondisi tanah yang curam disertai dengan intensitas hujan yang tinggi dalam waktu yang lama. Hal ini mengakibatkan kerugian materil berupa akses jalan sebagai jalur penghubung antarwarga menjadi terputus dan tiga rumah warga juga terancam ikut terbawa longsor. Bencana longsor kerap terjadi di Desa Depok saat musim penghujan terutama pada titik-titik rawan seperti area dengan kerawanan curam.
Warga bersama Mahasiswa KKN Tim 1 Undip bergotong-royong membersihkan material longsoran yang menutup akses jalan (Dokumentasi Pribadi)
Warga bersama Mahasiswa KKN Tim 1 Undip bergotong-royong membuat jembatan sementara untuk akses menuju Gunungsari (Dokumentasi Pribadi)
Oleh karena itu, dengan sigap dua mahasiswa KKN Tim I UNDIP 2022/2023 yaitu Smita Wastuwidyati dan Zain Najikh Aziz membuat Peta Rawan Bencana Longsor Desa Depok. Pembuatan peta tersebut dibuat menggunakan metode skoring yang didukung dengan data-data meliputi data curah hujan tahunan, data jenis tanah, data kelas kemiringan lereng, dan data tata guna lahan. Pelaksanaan program kerja ini bermanfaat dalam membantu upaya mitigasi bencana longsor di Desa Depok sehingga dapat dilakukan dengan perencanaan yang tepat.
Peta Rawan Longsor Desa Depok (Dokumen Pribadi)
Berdasarkan peta diatas, daerah berwarna merah adalah kawasan dengan tingkat kerawanan longsor paling tinggi karena merupakan area permukiman dengan kemiringan lereng yang curam disertai curah hujan yang tinggi.
Penulis : Smita Wastuwidyati dan Zain Najikh Aziz
Dosen Pembimbing :
1. Riandhita Eri Werdani, S.M.B., M.S.M