Satu
Buku sejarah koloni manusia di Planet Titanium menyebutkan angka tiga ratus tahun sejak koloni pertama di Preanger Satu didirikan dan tentu saja lebih panjang jika dihitung waktu perintisan yang memakan waktu ratusan tahun. Sejarah menyatakan nenek moyang kami berasal dari Bumi yang mengalami kerusakan besar, sehingga kami harus eksodus setahap demi setahap.
Koloni manusia yang menempati Titanium diberangkatkan dari Bandung Gedebage Technopolis, ide jenius seorang mantan wali kota yang baru terwujud berapa puluh tahun kemudian. Dari buku sejarah Bumi kami juga dapat info nenek moyang kami juga berangkat dari Kota Batu dan Banggai ke suatu planet di gugusan Kuantum.
Penggagasnya adalah seorang mantan gubernur Jakarta yang profilnya yang saya baca kental cakap bernarasi, sayangnya dia kerap disepelekan di negerinya dan akhirnya gagasannya diwujudkan puluhan tahun kemudian oleh para ahli. Entah seperti apa koloni itu, tidak ada yang pernah ada yang ke sana dari Titanium hingga saat ini.
Sisa nenek moyang kami ada yang ikut bangsa Jepang mendirikan koloni di gugusan sama yang dianggap sebagai saudara tua. Entah bangsa Eropa, Amerika, Tiongkok buat koloni sendiri di berbagai planet.
Manusia mengalami diaspora. tentu saja dengan bantuan mahluk aisng yang kalian sebut sebagai alien, yang menyayangi manusia dan mengajari kami membuat pesawat angkasa dan mencari planet yang bisa didiami manusia.
Aku tinggal di Preanger Delapan , kota yang paling jauh dari Preanger Satu. Jika Preanger Satu didesain mirip Bandung waktu di Bumi, maka Preanger Delapan di desain mirip Kota Bukittinggi lengkap dengan Jam Gadang. Kota ini ada di daratan tinggi dan dekat dengan danau alami planet ini yang cukup luas, tapi aman dan sehat bagi manusia. Preanger delapan baru berdiri pada tahun ke 250.
Di danau itu membudidayakan ikan yang dibawa dari Bumi dan dibudidayakan. Untungnya ikan ini bisa bersahabat dengan spesies asli danau itu. Spesies di danau itu sebagian besar tidak bisa dimakan, kecuali beberapa jenis semacam belut berwarna biru. Tapi hanya sebagian kecil penduduk yang memakannya.
Cuma kami hanya diperbolehkan berenang sampai areal seratus meter, itu pun dengan memakai pelampung, karena permukaan dasar danau sangat dalam di setelah areal dua ratus meter, jadi jika kami kelewatan batas masih bisa ditolong.
Oh, ya, jika satu hari di Bumi dihitung dua puluh empat jam, maka di Titanium tiga puluh jam. Kami punya bulan kembar yang membuat malam indah, jika purnama bersamaan.