Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Nawang Wulan Turun ke Bumi (1)

6 April 2025   00:04 Diperbarui: 5 Mei 2025   09:24 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: https://inibaru.id/tradisinesia/dekonstruksi-kisah-jaka-tarub-nawang-wulan-bukan-bidadari#google_vignetteput 

Satu

Buku sejarah koloni manusia di Planet Titanium menyebutkan angka tiga ratus tahun sejak koloni pertama di Preanger Satu didirikan dan tentu saja lebih panjang jika dihitung waktu perintisan yang memakan waktu ratusan tahun.  Sejarah menyatakan nenek moyang kami berasal dari Bumi yang mengalami kerusakan besar, sehingga kami harus eksodus setahap demi setahap.

Koloni manusia yang menempati Titanium diberangkatkan dari Bandung Gedebage Technopolis, ide jenius seorang mantan wali kota yang baru terwujud berapa puluh tahun kemudian. Dari buku sejarah Bumi kami juga dapat info nenek moyang kami juga berangkat dari Kota Batu dan Banggai ke suatu planet di gugusan Kuantum.

Penggagasnya adalah seorang mantan gubernur Jakarta yang profilnya yang saya baca kental cakap bernarasi, sayangnya dia kerap disepelekan di negerinya dan akhirnya gagasannya diwujudkan puluhan tahun kemudian oleh para ahli. Entah seperti apa koloni itu, tidak ada yang pernah ada yang ke sana dari Titanium hingga saat ini.

Sisa nenek moyang kami ada yang ikut bangsa Jepang mendirikan koloni di gugusan sama yang dianggap sebagai saudara tua. Entah bangsa Eropa, Amerika, Tiongkok buat koloni sendiri di berbagai planet.

Manusia mengalami diaspora. tentu saja dengan bantuan mahluk aisng yang kalian sebut sebagai alien, yang menyayangi manusia dan mengajari kami membuat pesawat angkasa dan mencari planet yang bisa didiami manusia.

Aku tinggal di Preanger Delapan , kota yang paling jauh dari Preanger Satu. Jika Preanger Satu didesain mirip Bandung waktu di Bumi, maka Preanger Delapan di desain mirip Kota Bukittinggi lengkap dengan Jam Gadang.  Kota ini ada di daratan tinggi dan dekat dengan danau alami planet ini yang cukup luas, tapi aman dan sehat bagi manusia.  Preanger delapan baru berdiri pada tahun ke 250.

Di danau itu membudidayakan ikan yang dibawa dari Bumi dan dibudidayakan. Untungnya ikan ini bisa bersahabat dengan spesies asli danau itu.  Spesies di danau itu sebagian besar tidak bisa dimakan, kecuali beberapa jenis semacam belut berwarna biru. Tapi hanya sebagian kecil penduduk yang memakannya.

Cuma kami hanya diperbolehkan berenang sampai areal seratus meter, itu pun dengan memakai pelampung, karena permukaan dasar danau sangat dalam di setelah areal dua ratus meter, jadi jika kami kelewatan batas masih bisa ditolong.

Oh, ya, jika satu hari di Bumi dihitung dua puluh empat jam, maka di Titanium tiga puluh jam. Kami punya bulan kembar yang membuat malam indah, jika purnama bersamaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun