Lihat ke Halaman Asli

Jujun Junaedi

TERVERIFIKASI

Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Makan Bergizi Gratis: Mengatasi Picky Eating pada Anak dengan Food Sensitivity

Diperbarui: 10 Februari 2025   15:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu murid SD Angkasa 5 memilih makan bekal sendiri dibandingkan makan sayur buncis dari SPPG Halim, Senin (6/1/2025). KOMPAS.com/Febryan Kevin

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan inisiatif yang sangat baik untuk memastikan anak-anak mendapatkan nutrisi yang cukup untuk tumbuh kembang mereka. Namun, tantangan muncul ketika anak-anak mengalami picky eating, terutama yang disebabkan oleh food sensitivity.

Apa itu Picky Eating dan Food Sensitivity?

Picky eating dan food sensitivity adalah dua kondisi yang seringkali membingungkan, terutama bagi para orang tua. Keduanya dapat menyebabkan anak menjadi sulit makan dan berujung pada kekurangan nutrisi. Namun, penting untuk memahami perbedaan di antara keduanya agar dapat mencari solusi yang tepat.

Picky Eating

Picky eating, atau perilaku memilih-milih makanan, adalah kondisi yang umum terjadi pada anak-anak, terutama pada usia prasekolah. Anak dengan picky eating biasanya sangat selektif dalam memilih makanan yang ingin mereka konsumsi. Mereka mungkin hanya mau makan beberapa jenis makanan tertentu dan menolak makanan baru atau yang tidak familiar.

Penyebab picky eating bisa bervariasi, mulai dari faktor perkembangan normal anak, pengalaman makan yang kurang menyenangkan, hingga pengaruh lingkungan. Picky eating biasanya bukan merupakan masalah medis yang serius dan dapat diatasi dengan kesabaran dan strategi yang tepat.

Food Sensitivity

Food sensitivity, di sisi lain, adalah kondisi di mana anak memiliki reaksi negatif terhadap makanan tertentu. Reaksi ini bisa berupa masalah pencernaan (seperti sakit perut, diare, atau konstipasi), ruam kulit (seperti gatal-gatal atau eksim), masalah pernapasan (seperti pilek atau asma), atau bahkan masalah perilaku (seperti rewel atau susah tidur).

Food sensitivity berbeda dengan alergi makanan. Alergi makanan melibatkan reaksi sistem kekebalan tubuh yang serius dan dapat mengancam jiwa. Sementara itu, food sensitivity biasanya tidak mengancam jiwa, tetapi tetap dapat mengganggu kesehatan dan kenyamanan anak.

Penyebab food sensitivity juga bervariasi, tetapi umumnya terkait dengan gangguan pada sistem pencernaan atau intoleransi terhadap zat tertentu dalam makanan. Beberapa contoh food sensitivity yang umum adalah intoleransi laktosa (gula susu), intoleransi gluten (protein dalam gandum), atau sensitivitas terhadap bahan tambahan makanan tertentu.

Dampak Picky Eating dan Food Sensitivity

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline