Lihat ke Halaman Asli

Dr. Jafrizal

Dr.drh. Jafrizal, MM, Dosen, MV Ahli Madya, Ketua PDHI Sumsel 2016-2024, Praktisi dan Owner Jafvet Clinic, Abdi Negara di Pemprov Sumsel, POV Prov Sumsel, Dosen Ekonomi Industri dan Agribisnis

Jejak Spora di Tanah Kering Kisah drh. Asa dan Analisis Risiko Anthrax

Diperbarui: 14 Oktober 2025   10:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bila Dicurigai Tidak Boleh Dilakukan Bedah Bangkai (JF)

"Jejak Spora di Tanah Kering" --- Kisah drh. Asa dan Analisis Risiko Anthrax

Pagi itu, embun belum sepenuhnya menguap ketika drh. Aza menerima panggilan dari seorang peternak di Desa Sumberjati. Seekor sapi jantan mati mendadak tanpa tanda-tanda sakit sebelumnya.

"Dok, tolong lihat sapi saya. Tadi malam masih sehat, sekarang sudah kaku," suara Pak Jono di ujung telepon terdengar panik.

Dengan tas lapangan di tangan dan masker di wajah, Asa segera meluncur. Ia tahu, kematian mendadak pada hewan ternak di daerah endemis bukan hal biasa. Di balik setiap kasus seperti itu, bisa tersembunyi ancaman besar --- spora anthrax yang tak terlihat tapi mematikan.

Saat tiba di kandang, dr. Asa menunduk memeriksa bangkai sapi.

Darah hitam kental keluar dari hidung dan mulut, tidak membeku. Ia langsung tahu apa yang mungkin sedang ia hadapi.

"Pak Jono, tolong jangan mendekat dulu," ucapnya pelan tapi tegas.

Ia mengambil buku catatan dan menulis:

Kemungkinan besar: Bacillus anthracis --- penyebab anthrax.

Ia tahu bakteri ini bukan sembarang bakteri. Dalam bentuk spora, ia bisa bertahan bertahun-tahun di tanah, menunggu satu celah kecil untuk menyerang lagi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline