Lihat ke Halaman Asli

Indra Gunawan

Sederhana Tapi Ajibs

Peran Penting Sekolah dalam Menghambat Permainan Tradisional Laju Kepunahan

Diperbarui: 7 Mei 2025   13:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bermain Congklak : Salah satu permainan tradisional Indonesia yang sudah hampir punah tergerus zaman.

Indonesia terkenal dengan keberagaman suku, budaya, adat, dan bahasa. Salah satu dari keberagaman yang sering kita jumpai adalah permainan tradisional. Tak banyak yang mengenal permainan tradisional karena efek perkembangan teknologi sehingga membuat generasi saat ini lebih menyukai bermain gadget daripada melakukan permainan secara konkret. 

Hal tersebut merupakan suatu masalah yang lama kelamaan jika dibiarkan akan berdampak bagi dirinya sendiri dan lingkungan sekitar. Seperti yang kita ketahui melakukan permainan secara langsung akan melatih gerak sensorik dan motorik yang dimana akan mendorong pembelajaran dalam diri anak  melalui eksplorasi, rasa ingin tahu, pemecahan masalah, dan kreativitas.

Banyak sekali manfaat yang bisa di dapat dari permainan tradisional seperti mengembangkan kecerdasan sosial dan emosional, mengajarkan nilai-nilai budaya, meningkatkan kreativitas, meningkatkan kesehatan fisik dan mental, menciptakan suasana menyenangkan, mengenalkan anak pada alam, dan lain sebagainya.

Pentingnya mengenalkan anak tentang permainan tradisional. Indonesia memiliki permainan tradisional yang sangat beragam, hampir setiap daerah memiliki permainan tradisional salah contohnya adalah Gobak sodor, Benteng, Congklak, Demprak, Eglek, Balap Karung, Kelereng, Ketapel, Lompat Karet, Bola Bekel, dan lain-lain. Namun yang terjadi dilapangan ditemui banyak anak yang tak mengenal permainan tradisional dan hal ini merupakan suatu masalah yang harus dipecahkan, tentu kita harus memiliki strategi dalam menyelesaikn permasalahan tersebut.

Sebagai seorang pendidik yang memiliki peran penting dalam proses pembelajaran harus sigap dalam menangani masalah tersebut. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan memperkenalkan kembali permainan tradisional kepada anak-anak dengan cara mensosialisasikannya dan melakukan praktik langsung.Dalam hal ini siswa kelas 5 melakukan kegiatan PETRAS (permainan tradisional serentak) dimana semua siswa bermain permainan tradisional. Adapun permainan tradisional yang dimainkan adalah Congklak, Bola bekel, balap karung, ketapel, Gundu koprok, demprak, dan lompat tali.

Seluruh siswa sangat antusias saat bermain permainan tradisional, tak hanya bermain Ibu Lailatus Sifa, S.Pd selaku wali kelas 5 turut memberikan penjelasan mengenai makna dari setiap permainan tradisional juga menjelaskan nilai-nilai sosial yang terkandung dari kegiatan permainan tradisional. 

Dengan adanya kegiatan PETRAS ini dapat menularkan kepada siswa lain untuk tertarik dan tergerak melakukan permainan tradisional sehingga permainan tradisional ini tidak tergerus dan punah akibat pergeseran teknologi yang kian canggih, kegiatan ini juga menyampaikan pesan bahwa permainan tradisional tidak kalah seru dari permaian tekhnologi seperti Mobile Legend atau Free Fire. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline