Lihat ke Halaman Asli

ilhamrifqi

Mahasiswa

1st ACCOUNT VS 2nd ACCOUNT

Diperbarui: 17 Desember 2024   13:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Instagram merupakan platform media sosial yang memiliki berbagai fitur untuk berinteraksi di media sosial. Menurut data Napoleon Cat, ada 90,18 juta pengguna Instagram di Indonesia pada Juli 2024. Hal ini menunjukkan bahwa setidaknya 32% masyarakat Indonesia memiliki akun Instagram, namun pertanyaannya adalah, apakah 1 individu memiliki 1 akun? Hal ini dapat dijawab dengan fenomena 2nd account di kalangan generasi muda yaitu Gen Z dan Gen Alpha.

Menurut survei Jajak Pendapat, sekitar 57% pengguna media sosial secara global yang aktif di Instagram memiliki 2nd account per Januari 2023. Berdasarkan data ini dapat dibuktikan bahwa masyarakat global memiliki kecenderungan untuk mempunyai 2 akun disaat yang bersamaan. Pertanyaan yang sering muncul di benak orang mungkin adalah "Mengapa harus memiliki 2 akun? Apakah 1 akun saja tidak cukup?" Hal ini merupakan fenomena psikologis yang bisa kita temukan di kehidupan sehari-hari. Psikolog klinis Dr. Anindita Rahma dari Universitas Gadjah Mada dalam wawancaranya mengatakan bahwa penggunaan akun kedua oleh Gen Z mencerminkan kebutuhan mereka untuk mengekspresikan diri dengan lebih bebas tanpa tekanan sosial yang biasanya hadir di akun utama/pertama. Hal ini memberikan mereka ruang pribadi dan autentik untuk berkomunikasi.

Fenomena ini tidak serta merta menyatakan bahwa individu yang memiliki 2 akun memiliki masalah psikologis. Namun perlu diperhatikan bahwa melalui 2 akun, individu dapat memanfaatkannya ke dalam bentuk "personal branding". Hal ini biasa ditemukan pada akun-akun influencer terkenal .

Fenomena 1st account dan 2nd account di media sosial bukan hanya sekadar trend yang dilakukan untuk gaya-gayaan. Fenomena ini sebenarnya penting untuk dibahas karena mencerminkan bagaimana kita beradaptasi dengan tekanan sosial di era digital. Media sosial yang kini menjadi bagian besar dari kehidupan sehari-hari, berpengaruh terhadap bagaimana kita menampilkan diri di platform media sosial, yang dapat berdampak besar pada kehidupan personal, sosial, hingga psikologis. 

Pertama, hal ini berkaitan dengan identitas diri, di mana penggunaan dua akun menunjukkan bagaimana seseorang mencoba mengelola citra dirinya di depan audiens yang berbeda. Di 1st account, seseorang bisa lebih formal dan terkontrol karena merasa diawasi oleh lingkungan yang lebih luas, seperti teman kerja, keluarga, atau bahkan orang asing. Sedangkan di 2nd account, terdapat kebebasan untuk tampil lebih santai dan autentik karena hanya orang-orang terdekat yang bisa mengaksesnya. Melalui dua akun ini, kita bisa melihat bagaimana seseorang berusaha menyeimbangkan antara menjaga citra dan mengekspresikan diri.

Kedua, hal ini penting untuk dibahas karena terkait dengan dampaknya terhadap kesehatan mental. Di satu sisi, 1st account dapat memberikan tekanan besar karena seseorang harus selalu terlihat sempurna. Sementara itu, 2nd account bisa menjadi ruang "pelarian" yang sehat, tetapi juga bisa berisiko jika digunakan untuk hal-hal negatif, seperti pelampiasan emosi secara berlebihan. Dengan memahami dampak dari penggunaan dua akun ini, kita dapat belajar bagaimana menggunakan media sosial secara lebih sehat dan bijak. Selain itu, penggunaan dua akun juga membuka diskusi tentang batasan privasi di dunia maya dan menyadarkan kita akan pentingnya menjaga keamanan data dan informasi pribadi di dunia maya.

Fenomena 2nd account di media sosial, terutama instagram, memiliki beberapa penyebab yang terkait dengan faktor sosial dan psikologis. Berikut merupakan penyebab-penyebabnya:

  • Tekanan Sosial dan Ekspektasi Audiens

Seseorang merasa bahwa 1st account mereka merupakan gambaran dari identitas publiknya yang harus dikelola secara hati-hati. Hal ini terjadi karena adanya tekanan sosial untuk menampilkan citra terbaik mereka yang sesuai dengan ekspektasi audiens. Dalam sebuah studi oleh Chua dan Chang (2016) disebutkan bahwa media sosial seringkali mendorong kebutuhan seseorang untuk menunjukkan "versi terbaik" dirinya, sehingga banyak pengguna sosial media merasa diharuskan untuk memposting konten yang "sempurna" pada 1st account mereka. Sementara 2nd account berfungsi untuk memberikan kebebasan untuk melepaskan diri dari tekanan sosial.

  • Kebutuhan Privasi dan Mengekspresikan Diri yang Sebenarnya

2nd account menjadi tempat dimana seorang pengguna sosial media dapat berinteraksi dengan audiens yang lebih intimate, seperti keluarga dan teman dekat. Dalam buku iGen, Psikolog Jean M. Twenge (2017) menunjukkan bahwa generasi muda saat ini cenderung untuk mencari ruang online dimana mereka dapat mengekspresikan diri tanpa tekanan dari ekspektasi audiens. Ini menunjukkan bahwa 2nd account merupakan zona aman untuk berbagi konten yang lebih personal, tanpa harus mementingkan "versi" terbaik diri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline