Lihat ke Halaman Asli

Y. Edward Horas S.

TERVERIFIKASI

Pendiri Cerpen Sastra Grup (cerpensastragrup.com)

Apakah Gosip Selalu Buruk?

Diperbarui: 6 Mei 2021   12:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi gosip, sumber: U-Report

Saya punya seorang teman. Ia akan begitu marah ketika tahu keburukannya dari orang lain, tidak secara langsung berasal dari mulut saya. Seketika ia akan merenggangkan hubungan dan menjaga jarak dengan saya.

Ia menganggap saya tidak bisa menjaga privasinya sekaligus telah menjelekkannya sebagai bahan omongan dengan orang. Ia suka ditegur, tetapi tidak lewat gosip.

Kita pasti sepakat, membicarakan keburukan orang -- meskipun itu mengasyikkan dan serasa kita lebih baik darinya -- adalah sebuah gosip. Ini harus dihindari dan dikurang-kurangi jika sering dilakukan. Entah kenapa, saya agak sulit percaya, bahwa perubahan bisa terjadi instan. Kebiasaan buruk hilang total karena perlahan tidak dikerjakan.

Berdasarkan KBBI, gosip diartikan obrolan tentang orang-orang lain; cerita negatif tentang seseorang; pergunjingan. Sedangkan menurut sumber:

Sebagian besar peneliti mendefinisikan gosip sebagai pembicaraan tentang seseorang yang tidak hadir dan berbagi informasi yang tidak banyak diketahui.

Jika KBBI mengulas gosip sebagai obrolan tentang orang lain, sebagian besar peneliti lebih menekankan bahwa gosip adalah pembicaraan tentang seseorang yang tidak hadir. 

Contohnya, si A sedang makan siang hanya dengan si B di atas meja makan. Sambil mengunyah, mereka asyik berbicara soal si C, yang sudah diundang untuk makan bersama tetapi tidak hadir. Dari rumusan sebagian besar peneliti, ini termasuk gosip, terlepas apa yang sedang dibincangkan.

Menurut saya ini menarik diulas. Mengapa? Karena tidak selamanya membincangkan orang berarti negatif. Kita sebagai orang yang kerap belajar tentang kehidupan, butuh contoh konkret dari orang-orang yang telah berpengalaman, untuk bahan pembelajaran.

Semisal: si B berkata pada si A, "Kemarin si C bilang pada saya, bahwa ia jatuh terpuruk utang. Ia dan sekeluarga menjual rumahnya yang besar itu, lalu membeli rumah kecil yang lebih murah."

"Sisa lebih uang digunakan untuk melunasi utang. Ia memilih berjuang dan bangkit, serta tidak merepotkan orang dengan mengambil pinjaman pada mereka. Ia akhirnya rela, hidup sederhana, yang penting bebas dari cekikan utang."

Di atas adalah gosip. Syarat si C yang sedang dibincangkan tidak hadir, terpenuhi. Bagi si A, informasi tentang si C itu baru diketahuinya, sehingga syarat "berbagi informasi yang tidak banyak diketahui" terpenuhi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline