Lihat ke Halaman Asli

Manado atau Menado???

Diperbarui: 26 Juni 2015   03:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Penemuan kembali salah satu jenis ikan purba Coelacanth (baca seel-a-kant) di Manado sekitar tahun 2007 menimbulkan tanda tanya tersendiri karena telah menimbulkan masalah mengenai penulisan yang benar tentang kota MANADO. Nama Latin (nama yang diberikan secara resmi bagi setiap jenis organisme) dari Coelacanth Manado yang diakui benar adalah Latimeria menadoensis (bandingkan dengan Latimeria chalumnaeyang ditemukan pada tahun 1938 di daerah sekitar Sungai Chalumna, Pulau Comoro, Afrika Selatan; Nama Latin memang sering mengabadikan nama tempat asal ditemukan jenis yang dimaksud). Tanda tanya yang muncul adalah adakah nama Kota MENADO di Indonesia? Kota MANADO sudah jelas ada, yaitu kota yang menjadi Ibu Kota Propinsi Sulawesi Utara. Sedangkan Kota MENADO? Di manakah kota ini berada?

Yang sudah pasti, lokasi penemuan ikan purba itu adalah kota MANADO. Pertanyaannya adalah kenapa nama latinnya ditulis MENADOensis? Saat Pouyaud dkk. (peneliti asal Perancis dan teman-temannya, yang beberapa berasal dari Indonesia, pemberi nama ilmiah Coelacanth Manado) memberi nama menadoensis bukan manadoensis pada Coelacanth Manado rupanya pemberi nama itu tidak mendapat informasi yang jelas mengenai ejaan yang benar tentang MANADO. Peneliti-peneliti orang Indonesia yang terlibat dalam pemeriksaan terhadap ikan ini rupanya terdiri dari saudara-saudara kita dari Jawa yang sering mengeja Manado menjadi Menado.

Lepas dari masalah ejaan tersebut, yang menarik untuk diketahui adalah mengenai Ikan Purba itu sendiri terutama mengenai asal-usul pemberian nama suatu jenis. Penamaan suatu organisme saat ini cenderung memakai informasi-informasi gen jenis yang dimaksud untuk kemudian ditentukan nama jenisnya. Metode lainnya untuk penamaan jenis adalah melalui perbedaan atau persamaan fisik (morfologi) dari jenis tersebut. Beberapa peneliti lebih memakai data-data gen (baca DNA) untuk memberikan nama suatu spesies karena berbagai alasan.

Dari hasil pembandingan DNA tersebut diketahui bahwa Coelacanth Manado yang tertangkap tahun 1997 adalah jenis baru yang bukan Latimeria chalumnae. Oleh sebab itu maka diberilah nama Latimeria menadoensis bagi jenis yang tertangkap di Manado itu. Terdapat perbedaan DNA yang cukup signifikan antara Latimeria chalumnae dan Latimeria menadoensis. DNA mitokondria dari Latimeria chalumnae berbeda dengan yang dimiliki oleh Latimeria manadoensis yaitu sebanyak 3,8%. Sementara untuk cytochrome b perbedaan sebesar 4,5%, dan sekitar 2,9% perbedaan pada struktural RNA (ribosoma RNA dan transfer RNA).

Dari hasil pembedaan DNA antara Latimeria chalumnae dan Latimeria menadoensis maka akan dapat ditentukan juga perbedaan umur antara kedua jenis ini. Melalui analisa molecular clock (waktu molekuler) diketahui bahwa proses evolusi antara Latimeria chalumnae dan Latimeria menadoensis berpisah sekitar 30-40 juta tahun yang lalu. Hasil ini telah dipublikasi oleh Inoue dkk pada salah satu jurnal Gen bergengsi yaitu Gene (349) : 227-235 tahun 2005. Data ini dikuatkan oleh kenyataan bahwa sekitar 50 juta tahun yang lalu terjadi "tabrakan" antara India dan Eurasia sehingga terbentuklah daerah-daerah yang memisahkan perairan Indonesia dan Afrika. Pemisahan ini kemudian memicu terjadi perbedaan proses evolusi antara Latimeria chalumnae dan Latimeria menadoensis. Perbedaan jalan evolusi dimungkinkan oleh perbedaan geografis dan sumber daya alami antara perairan di sekitar Afrika dengan perairan di Sulawesi Utara.

Kembali pada masalah salah eja, mungkin juga kalau pada tahun 1997 ada orang Manado yang terlibat pada penelitian DNA Coelacanth Manado yang dikomandoi oleh Pauyaud, warga Perancis itu, maka nama ilmiah yang tercatat adalah Latimeria manadoensis bukan Latimeria menadoensis. Kedengarannya memang lebih enak dan lebih pantas didengar kata manadoensis dibandingkan kata menadoensis. Berubahnya MANADO menjadi MENADO mungkin bagi sebagian atau banyak orang tidak terlalu penting, tetapi tidak terlalu baik apabila nama asli diganti menjadi nama lain walau hanya pada satu huruf saja, seperti juga kita tidak mau nama kita diubah oleh orang lain.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline