Lihat ke Halaman Asli

Hani Aprilia

Karyawan Swasta

Bukan Cuma Teori! Ekonomi Mikro Hidup di Warung dan Pasar

Diperbarui: 27 Juni 2025   23:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Warung Sembako Cilalung : Foto Hani Aprilia 

Selama ini, banyak yang menganggap ekonomi sebagai ilmu rumit yang hanya dipahami di ruang kelas atau dibahas di meja rapat pejabat tinggi. Padahal, ekonomi justru hidup di sekitar kita. Dan ekonomi yang paling dekat, nyata, dan berdampak langsung dalam kehidupan sehari-hari adalah ekonomi mikro.

Coba kita tengok ke warung sebelah rumah, atau ke pasar tradisional di kota kita. Setiap transaksi yang terjadi di sana---mulai dari tawar-menawar harga cabai hingga keputusan seorang ibu rumah tangga membeli beras dalam jumlah kecil---semua adalah bagian dari mekanisme ekonomi mikro. Ini bukan sekadar teori dalam buku teks, tapi praktik nyata yang menentukan kesejahteraan jutaan rakyat Indonesia.

Di Indonesia, ekonomi mikro identik dengan UMKM, sektor yang menyumbang lebih dari 60% Produk Domestik Bruto (PDB) dan menyerap hampir 97% tenaga kerja nasional. Namun, sayangnya, kontribusi besar ini masih sering dipandang sebelah mata. Padahal, ketahanan ekonomi nasional saat pandemi kemarin salah satunya bertumpu pada daya lenting sektor ini.

Lebih menarik lagi, ekonomi mikro juga bicara soal pilihan. Pilihan konsumen dalam membeli, pilihan pedagang dalam menetapkan harga, hingga keputusan produsen dalam menyesuaikan stok---semuanya memperlihatkan dinamika pasar yang hidup. Inilah mengapa kebijakan ekonomi yang baik tidak bisa hanya melihat angka makro, tetapi juga harus menyentuh realitas mikro.

Kini, ketika dunia mulai kembali bangkit dari tekanan ekonomi global, perhatian terhadap sektor mikro harus ditingkatkan. Pemerintah, akademisi, dan masyarakat perlu melihat warung, pasar, dan usaha kecil bukan sebagai objek bantuan semata, tapi sebagai subjek ekonomi aktif yang patut didukung dengan kebijakan tepat dan edukasi yang memberdayakan.

Jadi, mari kita ubah cara pandang: ekonomi bukan hanya tentang angka besar di layar presentasi, tapi tentang kehidupan nyata di warung dan pasar. Di situlah denyut ekonomi mikro berdegup, menjaga stabilitas dan harapan jutaan keluarga Indonesia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline