Bebas Dari Penjara yang Tak Terlihat
Tidak seorang pun ingin hidup di penjara. Semua orang merindukan kebebasan. Namun, tanpa sadar, banyak orang justru membangun penjaranya sendiri, bukan jeruji besi, melainkan benteng pikiran yang membatasi langkah.
Mereka merasa aman di “zona nyaman”: rumah kantor rumah. Tidak ada yang memaksa, tetapi merekalah yang mengurung dirinya. Padahal penjara batin ini lebih berbahaya daripada penjara fisik, karena bisa bertahan seumur hidup, kecuali kita berani melepaskannya.
Bagaimana Penjara Diri Tercipta?
Penjara batin lahir dari pikiran negatif:
Di luar banyak bahaya.
Saya tidak bisa beradaptasi.
Bahasa dan budaya mereka berbeda.
Agamanya beda dengan saya.
Dan seterusnya…
Jika dibiarkan, pikiran semacam ini akan membelenggu jiwa. Fisik mungkin bebas, tetapi hati tetap terpenjara.