Lihat ke Halaman Asli

Handy Pranowo

TERVERIFIKASI

Love for All Hatred for None

Puisi | Insyaf

Diperbarui: 10 Juli 2019   19:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku datang dari malam yang di bakar rembulan.
Serigala kampung dengan mata merah remang-remang.
Melewati sungai kota yang keruh dan bau anyir.
Jalanan aspal ku pijak, ku jilat, ku makan.
Aku datang hendak mencari hidup dan tak ingin miskin terus mencibir.

Masa laluku adalah puing-puing yang di pungut pemulung jalanan.
Nasibku juga telah di bongkar aparat keamanan.
Telah lama aku meraung menjadi gila dan terus merenung.
Hingga anak istriku kabur menjadi gelandangan.
Menjadi serigala yang kelaparan.

Dan kini setelah bebas aku dari kungkungan malam. Penjara.
Ku ingin kembali hidup normal.
Sebab walaupun aku serigala.
Tak ada lagi taring dan cakarku.
Aku sendirian, aku bukan lagi penjahat kambuhan.

Handy Pranowo

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline