Lihat ke Halaman Asli

Gunawan

TERVERIFIKASI

Dosen

Jangan Kriminalisasi Bapak Reformasi

Diperbarui: 3 Juni 2017   12:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Terkejut saya membaca berita tentang Amien Rais yang dituduh korupsi dana alat kesehatan. Saya tidak menduga hal itu sampai  terjadi.

Sebagai seorang Bapak reformasi tak mungkin Amien Rais melakukan tindakan korupsi hal itu sangatlah tidak sesuai dengan cita-cita reformasi yang kita cita-citakan bersama.

Kalau memang benar itu terjadi sayalah orang yang paling kecewa. Hal ini disebabkan Amien Rais adalah idola angkatan 98.

Saya sebagai angkatan 98 merasa ini sebuah penistaan atas tuduhan tersebut. Bagaimana seorang Amien Rais melakukan tindakan korupsi?

Kalaupun memang Amien Rais melakukan tindakan korupsi mungkin itu suatu yang tidak disengaja karena dia khilaf. Bisa saja kan manusia khilaf.

Marilah kita mencoba berpikir jernih bahwa tuduhan kepada Bapak Amien Rais adalah suatu tindakan yang salah. Kalau bapak Amien Rais korupsi masa jumlahnya cuma 600 juta.

Janganlah karena beliau benci kepada Ahok kita terus mengatakan bahwa semua yang benci Ahok telah mendapatkan balasan. Biarlah yang membalas hanya Allah. Jangan kita ikut-ikutan melakukan tuduhan atau fitnah yang belum tentu dilakukan oleh Bapak Amien Rais.

Apalagi ini di bulan suci Romadhon karena bulan yang penuh hikmah ini jangan sampai kita kotori dengan perbuatan fitnah yang keji.

Bagaimanapun Bapak Amien Rais adalah pahlawan reformasi yang harus kita Hargai Dan hormati. Tanpa perjuangan beliau dulu kita tidak bisa menikmati suasana reformasi seperti sekarang ini.

Tapi meskipun demikian kita harus menghargai proses penyelidikan yang dilakukan oleh KPK. Jangan pula kita menuduh KPK merekayasa kasus ini dan mencari-cari kesalahan Amien Rais. Kita tahu beliau sering mengkritik Jokowi. Jadi ada tuduhan bahwa kasus ini sengaja di rekayasa untuk menjatuhkan Amien Rais.  Jangan  sampai ini menjadi bentuk lain dari kriminalisasi bapak reformasi.

Akhirnya kita tunggu saja kelanjutan dari kasus ini. Biarlah hukum yang berbicara demi tegaknya keadilan. Siapa yang bersalah akan mendapatkan hukuman yang setimpal.

Salam Kompasiana.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline