Lihat ke Halaman Asli

M. Gilang Riyadi

TERVERIFIKASI

Author

"Isa Pa, with Feelings", Saat Kekurangan Diri Jadi Pembuka Romansa yang Hangat

Diperbarui: 18 Mei 2023   13:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Image by Netflix

Film atau serial dengan tema utama cinta rasanya selalu saja menarik untuk ditonton. Bagaimana tidak, kehidupan kita sebagai manusia pasti pernah merasakan apa itu cinta kepada seseorang. 

Mulai dari kasmaran, sayang, sampai patah hati sekalipun. Dengan sesuatu yang begitu melekat, genre romansa seperti ini selalu bisa mencuri perhatian para pecinta film.

Produksi film mulai dari lokal, Barat, hingga Asia rasanya tak pernah absen untuk memberikan karya terbaiknya. Drama dan film Korea misalnya, tak jarang dijadikan sebagai relationship goals untuk para pasangan yang sedang dimabuk asmara karena ceritanya yang manis.

Image by Star Cinema via embracingfiction.wordpress.com

Nah kali ini saya baru saja menonton salah satu film romansa yang membuat hati hangat karena ceritanya yang sederhana namun penuh makna. Bukan dari Korea, Barat, atau Indonesia sekali pun. 

Ini adalah film produksi Filipina yang sepertinya jarang sekali dibahas. Rilis di negaranya tahun 2019, film ini berjudul Isa Pa With Feelings, yang jika diartikan ke bahasa Indonesia ialah Satu Kali Lagi dengan Perasaan.

Memang seperti apa sih kisah kedua tokoh utamanya ini sampai bisa mencuri perhatian saya? Mari kita ulas di sini!

SINOPSIS

Menceritakan tentang Mara (Maine Mendoza), seorang arsitek perempuan yang bekerja di salah satu perusahaan. Memiliki keponakan yang tuli dan tak bisa bicara, membuatnya tertarik untuk mempelajari bahasa isyarat. Maka ia mendatangi salah satu tempat kursus yang memang dikhususkan untuk belajar bahasa tersebut.

Di sana ia bertemu dengan Gali (Carlo Aquino) yang menjadi pengajarnya. Keduanya berkenalan layaknya guru dan murid di mana pada momen ke depannya mereka jadi lebih sering bertemu karena ketidaksengajaan.

Gali dan Mara ternyata menghuni apartemen yang sama dengan posisi kamar bersebelahan. Hal-hal kebetulan ini membuat mereka bisa berkomunikasi di luar konteks pembelajaran. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline