Kendal, 8 Oktober 2025 — Inovasi edukatif kembali lahir dari kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES) di Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal. Jamila Ghani Alwana, mahasiswa S1 Kesehatan Masyarakat UNNES yang menciptakan program BIQAR DBD (Banner Interaktif QR Code Anti DBD), kini menghadirkan games interaktif bertajuk “Mitos vs Fakta: Demam Berdarah (DBD)” sebagai media pembelajaran berbasis digital bagi pegawai Dinkes Kendal yang bisa disebarluaskan kepada masyarakat. Permainan ini dirancang untuk menguji dan meningkatkan pengetahuan tentang fakta dan mitos umum seputar penyakit Demam Berdarah. Melalui format kuis singkat berisi 10 pertanyaan, pengguna diminta memilih apakah suatu pernyataan termasuk “mitos” atau “fakta”. Setiap jawaban dilengkapi penjelasan edukatif yang memperkaya pemahaman peserta.
Desain games ini tampil modern dengan nuansa warna hangat dan navigasi yang mudah digunakan. Fitur penyimpanan skor serta ekspor riwayat permainan memungkinkan pengguna memantau progres.
Menurut salah satu pegawai sub bidang Promosi Kesehatan, Annisa Nur Fauziyah, media ini sangat menarik dan sesuai dengan perkembangan teknologi saat ini. “Informasinya edukatif dan disajikan dengan cara yang menyenangkan. Cocok untuk meningkatkan kesadaran tanpa terasa kaku,” ujarnya.
Kehadiran games “Mitos vs Fakta DBD” menjadi salah satu bagian dari strategi inovatif Program BIQAR DBD yang mengintegrasikan teknologi digital dalam edukasi kesehatan. Melalui pendekatan berbasis interaksi dan gamifikasi, kegiatan edukasi di lingkungan Dinas Kesehatan Kendal kini menjadi lebih partisipatif dan adaptif terhadap era digital.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI