Lihat ke Halaman Asli

Suaviter

TERVERIFIKASI

Sedang dalam proses latihan menulis

Atasi Kemarahan Anda dengan Metode ABCD!

Diperbarui: 6 Januari 2022   02:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi marah | Sumber: Pexels/Andrea Piacquadio

"Kemarahan dapat menjadi satu masalah yang kecil/sedang/besarnamun tetap ada harapan untuk mempelajari cara mengatasinya"

Saya pernah marah. Anda pernah marah. Kita semua pernah marah. Siapa pun orangnya, selagi hidup dia akan pernah marah entah karena satu dan lain hal yang memancing kemarahan dalam dirinya.

Setiap orang tentu memberikan respon yang beraneka ragam pula atas kemarahan yang sedang dialaminya. Ada orang yang langsung membentak orang lain; memukul benda yang ada di sekitarnya; diam seribu bahasa; memendam amarah; dan sebagainya.

Pada saat marah, kita sedang membuat keputusan buruk. Bisa jadi, kita sedang mengangkat pedang kemarahan dan menebas orang lain dengan luapan perasaan yang menyakitkan baginya.

Kita mengucapkan hal-hal yang seharusnya tidak diucapkan, mencaci, memaki, dan melukai perasaan orang lain. 

Kita cenderung ingin memperparah keadaan dan bukannya meredakan situasi "panas". Dalam keadaan seperti ini, kita meluapkan kemarahan dengan cara yang keliru.

Memahami kemarahan

Kemarahan itu punya kuasa yang luar biasa. Ia dapat mengubah banyak hal dalam hidup ini. Kalau tidak dapat diatasi, apalagi dipahami dengan betul, kemarahan akan menghancurkan.

Kita perlu memaksa diri untuk mengatasi kemarahan. Untuk itu, langkah pertama yang menjadi langkah penentu adalah memahami kemarahan dari kaca mata positif.

Kemarahan adalah bagian dari emosi-emosi dalam diri manusia yang sejatinya dirancang oleh Tuhan (Sang Pencipta) untuk membantu kita menanggapi dan menikmati dunia ini.

Dari pihak Tuhan sendiri, perasaan-perasaan tersebut menjadi sosok yang menolong, positif, dan menjadi berkat. 

Emosi adalah sensasi psikologis yang sangat membantu kita dalam hidup.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline