Gaza, tanah yang suci
Kini berubah menjadi lautan kehancuran dan tangis air mata yang tiada henti
Kematian demi kematian tereus berlalu.
Perjuangan demi membela tanah milik sendiri, dibalas dengan tetesan darah tiada henti. Dinding Gaza menjadi saksi pembatas hidup dan mati.
Tempat hidup para nabi yang suci, kini telah dikotori oleh para pemusnah yang keji. Darah mengalir, air mata tak kering saksi bisu perjuangan tanpa henti.
Anak-anak Gaza, mata yang besar melihat dunia, dengan penuh impian dengan kenyataan yang sulit dijangkau, Kini berubah menjadi kehampaan yang sulit dimengerti.
Perjuangan demi perjuangan telah dilalui,
Pengorbanan demi pengorbanan telah diberikan, cahaya Gaza kini telah hilang menjadi kobaran asap hitam yang gelap dan sunyi.
Suatu hari nanti, Gaza dapat hidup dalam damai tanpa kekerasan, tanpa rasa takut, hanya cinta dan kasih yang saling menghiasi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI