Lihat ke Halaman Asli

Fradilla Dwi

Mahasiswi yang gemar menulis tulisan kreatif

Gaza Palestina

Diperbarui: 27 Juni 2025   14:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Gaza, tanah yang suci

Kini berubah menjadi lautan kehancuran dan tangis air mata yang tiada henti

Kematian demi kematian tereus berlalu.

Perjuangan demi membela tanah milik sendiri, dibalas dengan tetesan darah tiada henti. Dinding Gaza menjadi saksi pembatas hidup dan mati.

Tempat hidup para nabi yang suci, kini telah dikotori oleh para pemusnah yang keji. Darah mengalir, air mata tak kering saksi bisu perjuangan tanpa henti.

Anak-anak Gaza, mata yang besar melihat dunia, dengan penuh impian dengan kenyataan yang sulit dijangkau, Kini berubah menjadi kehampaan yang sulit dimengerti.

Perjuangan demi perjuangan telah dilalui,

Pengorbanan demi pengorbanan telah diberikan, cahaya Gaza kini telah hilang menjadi kobaran asap hitam yang gelap dan sunyi.

Suatu hari nanti, Gaza dapat hidup dalam damai tanpa kekerasan, tanpa rasa takut, hanya cinta dan kasih yang saling menghiasi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline