Lihat ke Halaman Asli

Teori Belajar Sibernetik Dan Penerapannya Dalam Pembelajaran

Diperbarui: 22 Mei 2024   21:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

A. Definisi Teori Belajar Sibernetik

          Teori belajar sibernetik adalah pendekatan dalam memahami proses belajar yang fokus pada mekanisme pengolahan informasi dan komunikasi dalam sistem kompleks. Terinspirasi oleh prinsip-prinsip sibernetika, teori ini menekankan pentingnya umpan balik (feedback), regulasi diri, dan adaptasi dalam belajar. Dalam teori ini, proses belajar dilihat sebagai interaksi dinamis dalam sistem yang mengatur dirinya sendiri melalui feedback dan kontrol, dengan tujuan mengoptimalkan pemahaman dan penyesuaian terhadap lingkungan belajar yang berubah-ubah. Inti dari manajemen pembelajaran dalam teori pembelajaran sibernetik adalah usaha guru dalam membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dengan memanfaatkan aspek kognitif siswa.

          Tujuan pembelajaran sibernetik adalah untuk meningkatkan efektivitas belajar mahasiswa dengan menggunakan teknologi dan umpan balik yang terus-menerus. Pendekatan ini bertujuan untuk mengoptimalkan pemrosesan informasi, mengembangkan keterampilan berpikir kritis, dan mendorong regulasi diri dalam proses belajar.

B. Teori Pengolahan Informasi

          Komponen pemrosesan informasi dibagi menjadi tiga berdasarkan fungsi, kapasitas, bentuk informasi, dan proses terjadinya "lupa". Ketiga komponen tersebut adalah:

1. Memori Sensori (Sensory Memory): Tempat penyimpanan sementara yang menangkap informasi dari indera kita. Kapasitasnya sangat besar, namun informasi hanya disimpan dalam waktu yang sangat singkat.

2. Memori Jangka Pendek (Short-term Memory): Menyimpan informasi untuk jangka waktu singkat dan memiliki kapasitas terbatas. Informasi di sini perlu diproses lebih lanjut atau akan dilupakan.

3. Memori Jangka Panjang (Long-term Memory): Penyimpanan informasi dalam jangka waktu yang panjang dengan kapasitas yang lebih besar. Informasi di sini bisa dipertahankan selama bertahun-tahun atau bahkan seumur hidup, tergantung pada proses penguatan dan penggunaan kembali informasi tersebut.

C. Kelebihan dan Kekurangan Teori Belajar Sibernetik

          Penting untuk diingat bahwa meskipun setiap teori belajar memiliki keunggulan tertentu, namun juga memiliki kekurangan yang melekat. Pengguna teori-teori belajar diharapkan memahami baik kelebihan maupun kekurangan dari teori-teori tersebut agar dapat mengidentifikasi langkah-langkah yang paling sesuai dalam proses pembelajaran.

Kelebihan dari strategi pembelajaran yang berbasis pada teori pemrosesan informasi yaitu:

      1.   Perhatian terhadap proses kognitif menjadi lebih mendominasi

      2.   Penyajian pengetahuan memenuhi aspek ekonomis

      3.   Kemampuan belajar dapat disajikan secara lebih lengkap.

      4.   Semua kegiatan belajar diarahkan menuju pencapaian tujuan yang diinginkan.

      5.   Transfer pembelajaran ke kehidupan nyata terjadi.

      6.   Pengendalian pembelajaran memungkinkan penyesuaian dengan ritme individu masing-masing.

      7.   Umpan balik informatif memberikan petunjuk yang jelas tentang pencapaian kinerja dibandingkan dengan standar yang  diharapkan.

Adapun kekurangan teori belajar sibernetik yaitu:

  • Perlu Teknologi Canggih: Teori ini butuh perangkat teknologi canggih untuk memberikan umpan balik secara terus-menerus. Sayangnya, tidak semua tempat memiliki akses yang sama terhadap teknologi yang dibutuhkan.
  • Kesulitan dalam Penyesuaian Personal: Setiap orang belajar dengan cara yang berbeda-beda, tetapi teori ini cenderung kurang memperhatikan perbedaan individual dalam proses belajar.
  • Mungkin Terlalu Fokus pada Pikiran: Sibernetik mungkin terlalu berfokus pada proses berpikir dan pengolahan informasi, sementara aspek emosional dan sosial dari belajar sering kali diabaikan.
  • Butuh Perubahan dalam Metode Pembelajaran: Menerapkan teori ini bisa membutuhkan perubahan besar dalam cara kita mengajar dan belajar, yang mungkin tidak semua orang siap untuk melakukannya.
  • Tidak Semua Aspek Dapat Diukur dengan Mudah: Penilaian kuantitatif lebih mudah dilakukan dengan teori ini, tetapi hal-hal seperti kreativitas dan keterampilan interpersonal mungkin sulit untuk diukur secara langsung.

D. Prinsip-Prinsip Belajar Menurut Aliran Sibernetik

1. Feedback yang Terus-Menerus: Jadi, prinsip ini seperti ketika kita main game dan kita mendapatkan umpan balik langsung tentang performa kita. Dalam pembelajaran, feedback yang terus-menerus ini penting supaya kita bisa tahu di mana kita berada dan apa yang harus diperbaiki.

2. Regulasi Diri yang Penting: Ini mirip seperti memainkan permainan yang harus kita kendalikan sendiri tanpa bantuan terlalu banyak. Dalam pembelajaran, kita harus bisa mengatur diri sendiri, menetapkan tujuan, dan mengevaluasi kemajuan kita sendiri.

3. Proses Belajar yang Adaptif: Jadi, dalam pembelajaran, kita harus bisa menyesuaikan diri dengan perubahan dan tantangan yang muncul. Ini seperti belajar adaptasi dalam permainan, di mana kita harus bisa ubah strategi kalau situasinya berubah.

4. Pandangan Sistemik: Prinsip ini tentang melihat pembelajaran sebagai bagian dari sistem yang lebih besar. Ini seperti memahami bagaimana semua komponen saling berinteraksi dan saling mempengaruhi dalam proses belajar.

E. Aliran Sibernetik Menurut Landa

        Landa, seorang psikolog yang terkait dengan aliran sibernetik, memandang bahwa terdapat dua jenis proses berpikir, yakni proses berpikir algoritmik dan heuristik. Proses berpikir algoritmik adalah jenis berpikir yang berjalan secara berurutan, konvergen, dan mengarah langsung menuju satu tujuan tertentu. Sedangakan metode berpikir heuristik adalah suatu pendekatan berpikir yang cenderung divergen, dengan mengarah pada beberapa tujuan sekaligus. Ketika memahami konsep yang memiliki makna ganda dan dapat diinterpretasikan secara bervariasi, seringkali diperlukan penggunaan cara berpikir heuristik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline