Mohon tunggu...
Aryanti Dwi Astuti Daeli
Aryanti Dwi Astuti Daeli Mohon Tunggu... Mahasiswa

Menulis adalah caraku bercerita saat mulut tak bisa bicara.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sudah Bersyukurkah Kita Hari Ini?

12 Oktober 2025   13:43 Diperbarui: 12 Oktober 2025   13:43 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto seorang wanita dengan tangan terbuka dan menatap langit (Sumber: Pixabay.com)

Kadang kita terlalu sibuk menjalani hidup, sampai lupa berhenti sejenak untuk bersyukur. Setiap pagi kita membuka mata, tapi pikiran sudah langsung dipenuhi dengan rencana, pekerjaan, dan kekhawatiran. Kita lupa bahwa masih bisa bangun pagi saja sudah merupakan hadiah yang tidak semua orang dapatkan hari ini.

Sering kali kita menunggu hal besar untuk disyukuri --- padahal hidup sebenarnya sudah penuh dengan hal-hal kecil yang berarti.

Hidup yang Terlalu Cepat

Di zaman sekarang, semuanya terasa serba cepat. Kita bekerja, belajar, bersosialisasi, dan bersaing tanpa henti. Media sosial membuat kita selalu melihat kehidupan orang lain --- dan tanpa sadar, kita mulai membandingkan.
Teman sudah sukses, tetangga beli kendaraan baru, atau seseorang yang sepertinya hidupnya lebih bahagia dari kita.

Kita pun jadi lupa, bahwa setiap orang punya jalannya sendiri. Tidak semua orang terlihat bahagia, dan tidak semua yang sederhana berarti gagal. Bersyukur bukan berarti menutup mata dari kekurangan, tapi mampu melihat kebaikan di tengah segala kekurangan itu.

Hal-Hal Kecil yang Layak Disyukuri

Coba pikirkan sejenak. Hari ini kamu masih bisa makan, bisa berjalan, bisa tertawa, dan masih punya orang yang peduli padamu. Itu bukan hal kecil.
Masih bisa mendengar suara ibu di pagi hari, masih bisa bercanda dengan teman, masih punya rumah untuk pulang --- semua itu adalah bentuk berkat yang sering terlupakan.

Kadang kita terlalu fokus pada apa yang belum kita miliki, sampai lupa menghargai apa yang sudah ada. Padahal, rasa cukup itu sebenarnya datang dari hati yang tahu bersyukur.

Bersyukur di Tengah Kesibukan

Tidak mudah memang untuk selalu bersyukur, apalagi saat hidup terasa berat. Tapi justru di saat-saat seperti itulah, rasa syukur bisa menjadi penopang.
Saat kita mulai belajar berkata "terima kasih" atas hal-hal kecil, kita akan merasa lebih ringan menjalani hari.

Bersyukur bukan hanya soal ucapan, tapi juga sikap hati. Ketika hati tenang, kita jadi lebih bisa menerima keadaan apa adanya --- tanpa iri, tanpa marah, tanpa terburu-buru.

Penutup: Belajar Bersyukur Lagi

Hidup ini tidak selalu sempurna. Kadang ada kecewa, gagal, dan lelah yang datang bergantian. Tapi di antara semua itu, selalu ada hal baik yang bisa kita temukan jika mau melihat lebih dalam.

Mungkin lewat seseorang yang tiba-tiba menguatkan kita, lewat tawa kecil di tengah hari sibuk, atau sekadar lewat udara pagi yang masih bisa kita hirup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun