Lihat ke Halaman Asli

Pengenalan Desa Petungsewu dalam 3 Bahasa: Indonesia, Inggris dan Mandarin Melalui Video Profil Desa

Diperbarui: 20 Juli 2021   09:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi


  

Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah salah satu bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh Perguruan Tinggi yang dilakukan oleh para mahasiswa di bawah bimbingan dosen dan pimpinan pemerintah daerah. Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu mata kuliah yang wajib untuk dilaksanakan oleh mahasiswa di Universitas Negeri Malang yang dilaksanakan di semester Antara yaitu mulai tanggal 11 Juni s.d 25 Juli.

Bahasa Mandarin merupakan bahasa kedua yang paling banyak digunakan di dunia. Oleh karena itu, kami yang merupakan Mahasiswa Pendidikan Bahasa Mandarin Universitas Negeri Malang membuat sebuah program kerja yaitu Pembuatan profil desa yang dikemas dengan menggunakan Bahasa Mandarin dan Bahasa Inggris. Tujuannya adalah untuk memperluas jangkauan informasi mengenai Desa Petungsewu.

Desa Petungsewu merupakan sebuah desa yang terletak di Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang yang berbatasan langsung dengan 4 kecamatan, Kota Malang dan Kabupaten Blitar. Dusun yang ada di dalamnya antara lain Dusun Durenan, Petungsewu, Codo, Sengonrejo dan Cudoledok.

Di dalam video tersebut diperlihatkan berbagai fasilitas yang terdapat di sana seperti balai desa, masjid, pura, dan sekolah dasar. Dengan potensi tanah yang subur, bercocok tanam atau menjadi seorang petani merupakan mata pencaharian masyarakatnya yang paling umum dijumpai. Ada sebuah hal unik yang dimiliki Desa Petungsewu, yaitu pembuatan dupa yang sudah dipasarkan hingga ke Pulau Bali. Hal ini dikarenakan banyak penduduknya yang beragama Hindu.


Dokumentasi Pribadi

  

"Saya harap video ini bisa membantu masyarakat luas mengetahui potensi-potensi yang ada di Desa Petungsewu sehingga kedepannya bisa menjadi desa yang maju" ujar Brenda Mahasiswi Pendidikan Bahasa mandarin UM selaku ketua pelaksana. Pembuatan video tersebut menghabiskan waktu sebulan untuk merekam dan mengedit. Langkah selanjutnya yang dilakukan ialah mengunggahnya di media sosial berupa Youtube dan Instagram.





BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline