Stunting merupakan masalah gizi kronis yang berdampak pada tumbuh kembang anak dan masih menjadi tantangan besar di Indonesia. Salah satu penyebab utama stunting adalah kurangnya asupan gizi pada masa 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Penelitian ini bertujuan untuk menawarkan solusi alternatif berupa inovasi bubur MP-ASI berbasis bahan lokal, yaitu daun katuk (Sauropus androgynus) dan beras merah (Oryza nivara), yang kaya akan kandungan gizi penting untuk menunjang pertumbuhan anak usia dini. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif melalui pendekatan studi pustaka guna menganalisis kandungan gizi kedua bahan dan relevansinya dalam pencegahan stunting.Hasil kajian menunjukkan bahwa daun katuk mengandung protein, zat besi, vitamin A, vitamin C, kalsium, dan senyawa pelancar ASI yang dapat mendukung pertumbuhan optimal bayi. Sementara itu, beras merah mengandung karbohidrat kompleks, serat, vitamin B kompleks, zat besi, dan magnesium yang menunjang perkembangan otak dan sistem pencernaan. Kombinasi keduanya menghasilkan produk MP-ASI alami yang bergizi seimbang, bebas bahan kimia tambahan, dan mudah diolah, sehingga menjadi alternatif praktis dan sehat bagi ibu-ibu menyusui serta anak usia 6–24 bulan kandungan nutrisi yang lengkap dan proses pengolahan yang sederhana, inovasi bubur MP-ASI ini berpotensi menjadi strategi efektif dalam menurunkan angka stunting di Indonesia. Penggunaan bahan lokal juga menjadikan produk ini terjangkau dan berkelanjutan, sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam mengakhiri kelaparan dan segala bentuk malnutrisi pada tahun 2030.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI