Lihat ke Halaman Asli

KM AL FATHUR

Lecturer

5 Alasan Agama Tetap Penting di Era Modern

Diperbarui: 19 Juli 2025   12:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi media sosial di gadget (Sumber: Pixabay)

"Ilmuwan top seperti Einstein hingga Francis Collins (eks direktur NIH) mengakui peran agama."

Meningkatnya penggunaan media sosial di kalangan remaja memicu kekhawatiran serius mengenai dampaknya terhadap kesehatan dan kesejahteraan anak muda. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa remaja yang menggunakan media sosial secara berlebihan atau tidak sehat cenderung memiliki tingkat kesejahteraan mental dan sosial yang lebih rendah. Mereka juga lebih berisiko dalam hal penggunaan zat terlarang dibandingkan dengan pengguna media sosial yang sehat maupun mereka yang jarang menggunakannya. (WHO, 2024)

Apakah Agama masih relevan?

Di tengah pesatnya perkembangan sains, teknologi, dan arus individualisme, muncul pertanyaan yang tak bisa dihindari "Apakah agama masih relevan untuk manusia modern?"

Jawaban singkatnya: ya, dan justru semakin dibutuhkan. Agama bukan hanya tentang ritual atau ibadah semata. Agama hadir menyentuh aspek terdalam manusia seperrti nilai moral, ketenangan batin, hingga arah dan makna hidup.

Artikel ini akan mengajak Anda menyelami kembali peran penting agama di tengah kehidupan modern yang serba cepat, penuh tekanan, dan seringkali terasa hampa.

Ilustrasi dua arah benar dan salah (Sumber: Pixabay)

1. Fondasi Moral di Dunia yang Serba Relatif

Era modern kerap dikaitkan dengan relativisme moral seperti kebenaran menjadi relatif, dan batas antara baik dan buruk mulai kabur. Di sinilah agama memainkan peran sebagai kompas moral yang kokoh.

- Agama mengajarkan kejujuran, keadilan, empati, serta tanggung jawab sosial.
- Di dunia kerja, nilai-nilai seperti integritas dan amanah justru makin dicari.
- Dalam krisis kepercayaan dan maraknya korupsi, nilai spiritual menjadi pagar etika yang kuat.

Agama tidak memaksakan, tetapi menawarkan pegangan ketika semua hal terasa abu-abu.

2. Kesehatan Mental: Spiritualitas sebagai Penyangga Jiwa

Lonjakan kasus depresi, kecemasan, dan gangguan jiwa menunjukkan bahwa manusia modern rapuh secara emosional. Di sinilah spiritualitas hadir sebagai penyangga jiwa.

Menurut situs Think Global Health, berbagai pendekatan terapi berbasis spiritual seperti kelompok terapi spiritual, terapi perilaku kognitif religius, hingga terapi yang diperkaya dengan komponen spiritual telah menunjukkan dampak positif dalam penanganan depresi, pikiran bunuh diri, kecemasan, gangguan psikotik, dan penyalahgunaan zat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline