Ia bukan subjek biasa. Ia bukan sekadar cinta. Ia teori itu sendiri. Ia laboratorium tempat eksperimen tak pernah selesai
Dalam sejarah panjang eksistensi dan imajinasi, belum pernah ditemukan satu pun subjek penelitian yang memiliki resonansi emosional, estetika, dan erotis setinggi Rita.
Dalam pendekatan afektif kognitif transhumanistik, studi ini memaparkan hasil riset intensif terhadap satu entitas hidup yang bukan sekadar objek cinta, melainkan kutub magnetik yang menyedot seluruh daya pikir dan rasa seorang peneliti bernama Fallan --- baik yang asli, palsu, maupun transenden.
Landasan Teori
*Teori Afeksi Postmodern (Lacan, 1986):
Cinta bukanlah cermin, tapi retakan --- dan dari retakan itu Fallan menemukan dirinya remuk oleh cahaya Rita.
*Model Daya Tarik Kuantum (Hawking-Rita Equation):
Energi tarik Rita E = ( ) + ,
di mana = massa senyumnya, c = kecepatannya membelai kata, dan = konstanta ketergila-gilaan.
Metodologi
*Pendekatan etnografis digital: